Tukarkan uang di bank lebih aman -- ANTARA FOTO/Noveradika
Tukarkan uang di bank lebih aman -- ANTARA FOTO/Noveradika

Ssst..Tukar Uang Ya di Bank!

Antara • 12 Juli 2014 16:42
medcom.id, Painan, Sumbar: Kepolisian Resort Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengingatkan masyarakat yang membutuhkan jasa penukaran uang pecahan agar dapat melakukan di tempat resmi seperti halnya bank guna mengantisipasi peredaran uang palsu yang marak ketika akan Lebaran, Idul Fitri.
 
"Bagi masyarakat yang butuh penukaran uang pecahan, tukarkan lah ke tempat-tempat resmi atau bank sebab momen Lebaran seringkali dimanfaatkan oknum tertentu untuk mengedarkan uang palsu," kata Wakil Kepala Polres Pesisir Selatan Komisari Polisi (Kompol) Hendri Yahya, di Painan, Sabtu (12/7/2014).
 
Peredaran uang palsu berpeluang terjadi pada hari-hari akan memasuki Lebaran Idul Fitri yang dapat merugikan masyarakat. Tempat penukaran uang yang tidak resmi dikhawatirkan menjadi salah satu tempat bagi oknum pengedar uang palsu untuk melancarkan aksinya pada saat akan memasuki Hari Raya Idul Fitri.

Oleh karena itu, jika membutuhkan penukaran uang pecahan, lakukanlah di tempat-tempat resmi. Dia menambahkan, peredaran uang palsu harus diwaspadai oleh semua masyarakat, baik saat akan memasuki Hari Raya Idul Fitri maupun hari-hari lainnya.
 
"Menukarkan uang ditempat resmi berarti masyarakat tersebut telah berupaya mengantisipasi terjadinya peredaran uang palsu. Sebaliknya jika melakukan di tempat-tempat tidak resmi berarti memberikan peluang bagi oknum tersebut untuk mengedarkan uang palsu, " katanya.
 
Langkah lain yang dapat dilakukan masyarakat dalam mengantisipasi peredaran uang palsu sebagai alat tukar resmi menjelang Hari Raya Idul Fitri ini yakni dengan lebih jeli dan teliti saat melakukan transaksi jual beli.
 
Sebab, tingkat kebutuhan masyarakat dalam melakukan traksaksi jual beli menjelang Idul Fitri juga semakin tinggi sehingga berpotensi dimanfaatkan oknum tersebut untuk melancarkan aksinya.
 
Menurutnya, ketelitian dapat dilakukan dengan prinsip tiga D atau dilihat, diraba dan diterawang. Cara itu kadangkala memang susah untuk dilakukan namun masyarakat harus mengetahui agar peredaran uang palsu tidak terjadi.
 
Sasaran peredaran uang palsu seperti pedagang-pedagang kecil yang beraktivitas pada malam hari, nelayan, pedagang kaki lima dan pedagang kelontong lainnya.
 
Uang palsu yang banyak diedarkan oknum tersebut yakni pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu. Kondisi uang palsu hampir mirip dengan aslinya, namun memiliki perbedaan dari material kertasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan