"Caranya nelayan harus membuka kemitraan dengan kehadiran perusahaan swasta dari luar negeri yang datang ke daerah ini," kata Askabul Kijo di Kendari, sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (2/1/2016).
Ia meminta kepada nelayan tidak menjadikan MEA sebagai momok menakutkan, tetapi harus dijadikan peluang untuk dijadikan mitra usaha.
"Kita tidak bisa menolak kedatangan pihak luar negeri ke daerah ini karena pasar masyarakat ini sudah berlaku ASEAN, tinggal bagaimana kita memanfaatkan peluang itu," imbaunya.
Menurut dia, bisnis yang berhubungan dengan kemaritiman diyakini membutuhkan tenaga nelayan, karena dianggap memiliki keterampilan khusus.
"Contoh yang paling simpel, nelayan dapat menjadi juru bicara perusahaan asing yang membangun usaha di pesisir Sultra. Contoh lain, nelayan dapat menyiapkan logistik yang dibutuhkan dalam pengelolaan usaha investor asing," tambah dia.
Askabul yakin, Sultra akan menjadi incaran para investor asing untuk berinvestasi usaha kemaritiman karena daerah itu memiliki potensi kelautan yang menjanjikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News