"Nikel ore yang sekarang diselundupkan sampai tiga kali lipat lebih banyak daripada seharusnya dan kadarnya lebih tinggi dari kadar 1,7," kata Menko Luhut, seperti dikutip dari Antara, di Manado, Jumat, 1 November 2019.
Menurut Menko Luhut pemerintah harus turun untuk menghindari hal-hal semacam ini. Sebabnya sekarang setiap penanganan atau rapat mengenai proyek-proyek seperti itu pemerintah meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk langsung terlibat.
"Pemerintah ingin KPK memainkan peran strategis. Seperti pada program pemerintah hilirisasi ini, kemudian ada manipulasi besar-besaran ratusan juta dolar, itu kan bisa triliunan rupiah," tegas Luhut.
Program hilirisasi yang dilakukan, menurut Luhut, perkembangannya cukup memuaskan dengan nikel ore sekarang sudah sampai pada carbon steel. "Mudah-mudahan tahun depan sudah masuk pada produksi carbon steel, artinya nilai tambah kedua, sesudah itu masuk pada katoda kemudian kita masuk pada lithium battery," ucapnya.
"Kemudian nanti terus saja masuk pada recycling program, kita recycle baterai-baterai bekas lithium," tambahnya.
Pada masa datang, ketika bisa ekstrak sebanyak 98,5 persen bahannya bisa digunakan, Indonesia memiliki cadangan nikel paling besar sedunia yaitu 22 persen. Adapun Menko Luhut datang ke Manado dalam rangka membuka pelaksanaan Forum Archipelagic Island States-Startup Business Summit (AIS-SBS) yang berlangsung di Manado sejak 30 Oktober-1 November 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News