Presiden Direktur Bank Index Gimin Sumalim mengungkapkan inovasi-inovasi yang terus diluncurkan tak hanya sebatas penyaluran kredit semata, berbagai inovasi program pun dikreasikan oleh perbankan untuk menggenjot raihan DPK bagi pendapatan perusahaan.
"Sepanjang 2018, Bank Index mencatatkan penghimpunan DPK sebesar Rp6,7 triliun, atau tumbuh sebesar 20,3 persen (yoy). Pertumbuhan DPK yang gemilang di 2018 inilah yang mendorong Bank Index untuk terus berinovasi membuat program yang menjanjikan bagi nasabah DPK," ujar Gimin dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 19 September 2019.
Ada beberapa produk unggulan yang ditawarkan Bank Index untuk meningkatkan raihan DPK. Di antaranya Arisan Bank Index, Tabungan Index Plus, serta layanan internet dan mobile banking Indexqu.
Program Arisan Bank Index, nasabah mendapatkan hadiah langsung berupa voucher belanja dan berkesempatan mendapatkan berbagai hadiah undian, seperti mobil, sepeda motor, handphone, dan logam mulia. Sementara Tabungan Index, nasabah harus melakukan pemblokiran dana dengan nominal sebesar Rp100 juta selama satu tahun.
"Dalam program Arisan Bank Index ini, tabungan yang digunakan adalah Tabungan Index, artinya secara otomatis masyarakat yang ingin ikut dalam program ini harus menjadi nasabah Bank Index," ungkap Gimin.
Adapun untuk mendigitalisasi layanan perbankan bagi nasabah, Bank Index punya program layanan internet dan mobile banking Indexqu yang digagas sejak 2018. Layanan ini menawarkan kemudahan transaksi perbankan secara digital dengan fitur-fitur layanan yang dibutuhkan nasabah.
"Apalagi dengan memberikan fasilitas berupa bebas biaya transaksi dengan menggunakan aplikasi digital Indexqu, diharapkan dapat merangsang nasabah untuk aktif menggunakan layanan digital milik Bank Index ini," harapnya.
Sampai akhir 2019, Bank Index menargetkan pertumbuhan DPK sebesar Rp7,36 triliun. Hingga medio Juni 2019, Bank Index telah menghimpun DPK sebesar Rp7,12 triliun. Dengan total penghimpunan ini, DPK Bank Index telah mengalami pertumbuhan sebesar 6,15 persen dibanding Desember 2018.
Kenaikan DPK ini turut disumbang oleh giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing naik sebesar 18,67 persen, 17,27 persen, dan 3,98 persen. Jika dibandingkan dengan target yang tercantum dalam proyeksi rencana bisnis 2019, realisasi DPK tersebut telah mencapai 102,31 persen.
Di sektor penyaluran kredit, Bank Index masih berfokus pada segmen Small Medium Enterprises (SME) dan sektor bisnis yang sesuai dengan risk appetite yang sudah disepakati serta kecepatan dalam proses yang dapat membantu pertumbuhan kredit di Bank Index.
"Produk unggulan yang menyumbang pemberian kredit kami adalah fokus pada pinjaman untuk membiayai modal kerja khususnya industri perdagangan. Tentunya dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan pendekatan yang prudent," tambah Gimin.
Dengan strategi kredit ini, Gimin berharap target kredit Bank Index sepanjang 2019 dapat tercapai. Hingga Juni 2019, penyaluran kredit Bank Index sudah mencapai Rp6,62 triliun, dari target sampai dengan akhir 2019 sebesar Rp7,05 triliun. Jumlah ini naik 3,99 persen dibandingkan akhir Desember 2018.
Selain menggenjot DPK untuk mencapai target bisnis, Bank Index juga menargetkan pertumbuhan kredit untuk pengembangan bisnis sepanjang 2019. Hal ini tercermin dalam proyeksi Rencana Bisnis Bank Index yang menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10,73 persen.
"Strategi ini diharapkan dapat menekan cost of fund bank secara signifikan, selain itu kami juga akan terus mempertajam fokus usaha pada segmen pasar ritel melalui pengembangan jaringan kantor pada lokasi-lokasi strategis," pungkas Gimin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News