Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan pengembangan pabrik INKA akan didorong dengan nilai investasi sekitar Rp1,63 triliun. Dana itu meliputi pembangunan workshop dan fasilitas senilai Rp1,34 triliun, serta perencanaan dan pengadaan lahan sebesar Rp0,29 triliun.
"Dengan dibangunnya pabrik baru, diharapkan bisa memberikan multiplier effect terhadap perekonomian, salah satunya penyerapan tenaga kerja lokal yang bertambah 3.000 tenaga kerja sehingga pekerja INKA menjadi 8.000 orang," kata Airlangga melalui keterangan resmi, Senin, 21 Januari 2019.
Airlangga melanjutkan hasil produk PT INKA nantinya juga bakal berorientasi pada ekspor selain memenuhi kebutuhan dalam negeri. Keunggulan sektor industri ini bakal terus diperkuat dengan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang saat ini baru 65 persen.
"Terkait jumlah local content akan terus direvisi. Seperti nilai tambah dari software akan dimasukkan karena berdasarkan roadmap Making Indonesia 4.0, aktivitas industri siklusnya mulai dari perencanaan, bahan baku, manufaktur, sampai ke customer kemudian recycle," paparnya.
Struktur industri kereta api juga akan lebih kuat karena ketersediaan bahan baku yang lengkap di dalam negeri seperti baja dan stainless steel. Apalagi, kata Airlangga, kereta api sudah menjadi pelopor sejak revolusi industri pertama di dunia maupun di Tanah Air.
"Di era industri 4.0, keunggulan kita adalah sudah cukup maju teknologinya dan punya pasar domestik yang bisa diarahkan ke ekspor," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News