"Tim bergerak secara terpadu berkeliling ke beberapa daerah yang punya jagung. Kalau sepakat, jagung langsung dikirim oleh petani," kata Bupati Blitar Rijanto, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis, 18 Oktober 2018.
Keputusan pencarian jagung hingga ke luar Pulau Jawa ini diambil dalam rapat antara Direktur Jenderal (Dirjen) PKH Kementan I Ketut Diarmita dan jajaran, bersama Pemkab Blitar dan perwakilan peternak di Blitar. Pertimbangannya pencarian stok jagung secara terpadu lebih efektif dibandingkan dengan peternak mencari jagung sendiri-sendiri.
"Dengan terpadu diharapkan peternak bisa mendapatkan jagung dengan harga terjangkau, yaitu Rp 4.600 per kilogram (kg) atau lebih rendah dari saat ini yang mencapai Rp 5.200 per kg," kata Rijanto.
Beberapa daerah penghasil jagung pakan sudah dijajaki untuk menjalin kemitraan. Di antaranya Kabupaten Tuban (Jawa Timur), Tolitoli (Sulawesi Tengah), Majene dan Mamuju (Sulawesi Barat), Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.
"Kami juga menjajaki kerja sama dengan Kalimantan Selatan. Jagung yang akan diekspor akan kami beli. Kaltim juga kami jajaki, tapi belum Sepakat. Tolitoli dan Majene sudah ke Blitar tinggal kita yang ke sana. Semua demi mendapatkan jagung," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News