PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) mencatat laba bersih mencapai sebesar Rp681 miliar hingga semester I-2017. MTVN/Angga B.
PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) mencatat laba bersih mencapai sebesar Rp681 miliar hingga semester I-2017. MTVN/Angga B.

Adira Finance Catat Laba Rp681 Miliar hingga Semester I-2017

Angga Bratadharma • 07 September 2017 14:26
medcom.id, Jakarta: PT Adira Dinamika Multifinance Tbk (Adira Finance) mencatat laba bersih mencapai sebesar Rp681 miliar hingga semester I-2017. Adapun perolehan tersebut mengalami kenaikan sebanyak 15 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang sebesar Rp593 miliar.
 
Direktur Utama Adira Finance Hafid Hadeli mengungkapkan, kenaikan laba bersih ini didorong oleh peningkatan pendapatan karena pertumbuhan pada penyaluran pembiayaan baru. Selain itu, beban bunga dan keuangan (cost of funds) mengalami penurunan akibat turunnya suku bunga pasar dan upaya untuk mengoptimalkan sumber-sumber pendanaan.
 
"Kami semakin optimistis dalam menyalurkan pembiayaan, meskipun tetap memperhatikan kualitas aset agar dapat menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas aset," kata Hafid, di Jakarta, Kamis 7 September 2017.

Hingga Juni 2017, penyaluran pembiayaan baru tercatat sejumlah Rp15,7 triliun, tumbuh lima persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) tercatat sebesar Rp44,6 triliun.
 
"Kami cukup puas atas pencapaian pada semester I-2017 ini, dan kami akan terus berupaya untuk mengoptimalkan perolehan ini guna mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Hafid Hadeli.
 
Selain itu, pada semester I-2017, Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru sepeda motor sejumlah Rp8,8 triliun. Sementara penyaluran pembiayaan baru untuk mobil mencapai Rp6,5 triliun dan barang rumah tangga (durables) telah mencapai Rp404 miliar. Pembiayaan sepeda motor masih menjadi kontributor utama pembiayaan baru yakni sebesar 56 persen.
 
"Sementara itu pembiayaan mobil memberikan kontribusi sebesar 41 persen dan sisanya adalah barang-barang rumah tangga (durables). Kontributor utama dalam pertumbuhan pembiayaan baru berasal dari portofolio sepeda motor yang tumbuh lima persen," jelas Hafid Hadeli. 
 
Lebih lanjut secara pangsa pasar, jumlah unit sepeda motor baru dan mobil baru yang dibiayai Perusahaan terhadap penjualan industri domestik masing-masing pada level 11,6 persen dan 4,2 persen. Adira Finance terus mengupayakan beberapa alternatif sumber pendanaan dalam memperoleh pendanaan yang mencukupi dengan biaya pendanaan yang paling optimal.
 
Strategi ini, lanjutnya, memampukan untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan pendanaan. Induk usaha pun menyediakan kerja sama pembiayaan bersama, yang hingga akhir Juni 2017, porsi pembiayaan bersama adalah sebesar 39 persen dari seluruh piutang pembiayaan yang dikelola.
 
"Selebihnya dicukupkan melalui pendanaan eksternal berupa penerbitan obligasi dan pinjaman perbankan, baik domestik maupun luar negeri," tuturnya.
 
Komposisi pendanaan melalui penerbitan obligasi, baik konvensional maupun sukuk, dan pinjaman perbankan adalah 50:50. Untuk memitigasi risiko, Adira Finance telah sepenuhnya melakukan full hedging atas pinjaman dalam mata uang asing. Gearing ratio terjaga pada tingkat 4,1 kali. Lebih lanjut pada Juli lalu, Adira Finance belum lama ini menerbitkan Obligasi berkelanjutan III tahap VI sebesar Rp769 miliar.
 
"Dengan demikian, kami telah menerbitkan total obligasi dan sukuk sejumlah Rp3,2 triliun," papar Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan