"Ekspor dan impor Provinsi Lampung mengalami penurunan, namun kita tetap dapat mempertahankan neraca perdagangan hingga mengalami surplus USD61,53 juta," ujar Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, Faizal Anwar dikutip dari Antara, Selasa, 3 Maret 2020.
Menurutnya, yang terpenting merupakan menjaga stabilitas neraca perdagangan dengan tetap menjaga nilai ekspor tetap di atas nilai impor.
"Kita harus tetap menjaga neraca perdagangan agar mencapai nilai positif, jangan sampai nilai impor di atas ekspor, dan jangan sampai impor yang dilakukan banyak barang konsumsi, akan lebih baik impor barang modal," katanya.
Nilai ekspor Provinsi Lampung pada Januari 2020 mencapai USD206,31 juta lebih tinggi dari nilai impor di bulan yang sama yang mencapai USD144,78 juta.
"Surplus neraca perdagangan Provinsi Lampung dengan jumlah USD61,53 juta diperoleh dari negara ASEAN dengan jumlah USD16,12 juta," kata Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Lampung Riduan.
Ia menjelaskan, selain ASEAN, Uni Eropa juga menjadi penyumbang nilai surplus bagi neraca perdagangan Lampung dengan jumlah USD34,38 juta.
"Dua kelompok negara tersebut merupakan penyumbang surplus neraca perdagangan Provinsi Lampung, namun ada sepuluh negara utama yang menyumbang defisit dengan jumlah USD77,67 juta, " katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News