"Menurut saya subsidi ekspor Indonesia saja. Sekarang perlu bantuan yang sifatnya langsung tunai, subsidi yang direct dan kasih saja kepada pelaku usaha yang ekspor," kata Ketua Komite Tetap Bidang Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Handito Joewono ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Maret 2020.
Hingga saat ini dan tiga bulan mendatang, perdagangan dunia diprediksi masih akan terhambat lantaran kekhawatiran covid-19. Industri di Indonesia mestinya mengambil peluang maksimal mengisi pasar yang hilang.
"Kasih subsidi langsung supaya daya saing kita lebih baik, misalnya kalau ada pelau usaha ekspor USD1000 kalau dia mikro Pemeritah kasih USD1000 lagi, kalau skala kecil USD500 saja dan kalau menengah USD100 lalu kalau skala besar tidak usah besar-besar, maksudnya proporsional," paparnya.
Handito menyebut Pemerintah sedianya mencermati solusi ini agar pelaku usaha terus bergerak. Subsidi langsung skemanya sama seperti langkah pemerintah menyelamatkan sektor pariwisata dengan menggelontorkan dana bantuan.
"Subsidi langsung itu akan memberikan gairah. Sekarang pelaku usaha lemes semua, enggak tau mesti gimana dan kalau begini terus bisa jadi serangan ekonomi kedua," ungkapnya.
Kinerja ekspor Indonesia yang meningkat akan memberikan keuntungan berlipat bagi negara terutama di pertumbuhan ekonomi. Bila terlambat, negara besar dan bahkan seperti Tiongkok sendiri produknya akan mengisi pasar dalam jumlah besar setelah covid-19 usai.
"Ini situasi luar biasa, jadi jangan hanya tiket pesawat tapi kasihlah subsidi eksportir yang menghasilkan uang, kalau masih malu-malu ngasihnya kan bentuknya bisa macam-macam, sudah ada skema KUR kan itu ada subsidi bunga," paparnya.
Dorongan subsidi ekspor ini, lanjut dia, pasti akan dimanfaatkan pelaku usaha untuk meningkatkan produksi dan ekspansi. Langkah ini dinilai perlu direspon dengan kajian yang segera agar terimplementasi.
"Oleh pelaku usaha dipakai untuk apa, mungkin enggak butuh pinjaman tapi diputar di bank dapat bunga kan untung. Menurut saya cash keras ini sangat dibutuhkan merespon suasana yang masih adem ayem gini," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News