Kekayaan yang dimiliki ayahnya, tidak membuat Armand angkuh, sombong, bermalas-malasan, dan berfoya-foya untuk menghabiskan harta orangtuanya. Armand justru terus bekerja keras untuk membesarkan semua yang sudah dimiliki oleh orangtuanya.
Armand selalu memegang prinsip SRI, yaitu Simpanan, Riset, dan Investasi dalam mengelola keuangan. Dia berpedoman dengan memiliki simpanan manusia bisa melakukan investasi.
Ketika investasi mendapatkan keuntungan yang banyak, Armand pun tidak bergaya hidup yang mewah. Dia selalu berpesan ke karyawannya, agar selalu hidup hemat dan sederhana dalam menjalankan kehidupan, baik di ruang lingkup keluarga, kantor maupun pertemanan.
Meski tidak menyebutkan berapa nominal harta yang diinvestasikannya, Armand beranggapan seseorang yang berinvestasi harus memiliki ukuran, karena akan berbahaya jika tanpa ukuran.
"Terukur sangat baik bagi kehidupan mendatang. Kita harus punya simpanan. Rajin menyimpan saja dulu, lakukan riset. Setelah itu jalani investasi, walau investasi itu selalu ada risiko yang nyata," ungkap Armand di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Minggu (24/4/2016).
Investasi yang dijalani Armand, yang lahir di Semarang ini, tidak mengacu satu instrumen saja, melainkan banyak instrumen, seperti di pasar saham, obligasi, reksa dana, emas, maupun deposito. Investasi deposito yang dijalankan melalui Tahapan Berjangka (Tahaka), produk dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
"Itu yang membantu. Saya sendiri punya investasi di Tahaka, apakah Rp100 ribu atau 1 juta. Sudah itu jangan disentuh, jangan dilihat. Dengan Tahaka bisa untuk anak sekolah dan cadangan kita. Selain kita investasi yang lainnya. Investasi yang aman-aman saja, walaupun investasi ingin mendapat keuntungan harus jalani risiko juga," jelas Armand.
Selain mahir dalam mengelola investasi dan keuangan, Armand pun tidak pernah boros dalam menggunakan fasilitas yang ada di rumah maupun kantor. Seperti listrik saja sangat disiplin menggunakannya.
"Dari listrik, kita bisa saving. Nyalain AC sebentar. Kalau sudah dingin, begitu mau tidur, kita matikan. Kan yang paling penting pas mau tidurnya, di tengah-tengah panas dikit enggak apa-apa," tegas Armand.
Armand, yang saat ini menjadi Wakil Presiden Direktur BCA, pun tidak gengsi untuk makan bersama teman dan bawahannya di kantin perusahaan. Gaya hidup sederhana itu selalu direalisasikannya dengan sikap low profile dan tidak angkuh.
Dalam meningkatkan kinerjanya, pria yang lahir pada 20 Mei 1975 ini menambahkan, beliau selalu menanamkan rasa cukup dan tidak menunjukkan yang paling terbesar. Paling tidak menunjukkan institusi yang sehat, konsisten di pembayaran, dan menambah jaringan ditempat yang membutuhkan.
"Wong jowo itu ngerti namanya cukup. BCA memang kayaknya boring banget seperti ini, dari dulu sejak saya masuk BCA juga gitu-gitu saja. Konsisten di pembayaran, berikan kredit yang prudent, tambah jaringan di tempat yang membutuhkan yang sudah tumbuh," urai Armand dengan senyuman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News