Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan sebagian negara telah mengonfimasi untuk hadir dalam pameran bisnis berskala internasional ini.
"Walaupun sebagian dari mereka sudah datang tapi belum semua pengusahanya menginformasikan akan datang," kata Enggar ditemui di Aula Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat, 20 April 2018.
Mendag menambahkan, jenis produk yang ingin dipasarkan ke negara tujuan ekspor baru terutama produk otomotif, garmen dan jenis barang rumah tangga serta kerajinan tangan.
"Jadi banyak potensial buyer di negara-negara," imbuhnya.
Melalui TEI 2018, Kemendag menargetkan transaksi senilai USD1,5 miliar atau lebih tinggi dari capaian TEI 2017 lalu yang sebesar USD1,4 miliar. Hasil transaksi nantinya diyakini akan berkontribusi signifikan bagi kinerja ekspor Indonesia pada 2018.
"Tahun ini kita target ekspor naik 11 persen," imbuh dia.
Pada 2017, TEI berhasil melampaui target transaksi yang dipatok di USD1,1 miliar dengan membukukan transaksi sebesar USD1,41 miliar, atau naik 37,36 persen dibandingkan 2016. TEI 2017 juga mencatatkan jumlah pengunjung pameran sebanyak 27.711 orang dari 117 negara.
Adapun Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 dijadwalkan berlangsung pada 24-28 Oktober 2018 di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE-BSD), Tangerang, Banten.
Lebih dari 300 produk dan jasa yang berkualitas dan berdaya saing tinggi akan dipamerankan. Produk-produk tersebut akan dibagi ke dalam delapan zona yaitu kuliner nusantara; crafts and lifestyle products; furniture; creative products and services; manufacturing products; strategic industry products; food and beverages products; dan local champion products.
Setiap hall akan dilengkapi dengan buyer service area yang siap melayani kebutuhan para buyer selama pameran berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News