"Keberadaan Kemenko Maritim sebatas mengoordinasikan Kementerian Perhubungan serta Kementerian Kelautan dan Perikanan di bidang kelautan dan perikanan," kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim dikutip dari Antara, Rabu, 22 Agustus 2018.
Menurut Abdul Halim, kunci untuk meningkatkan sinergi tersebut terbatas pada level perencanaan program. Hal tersebut, lanjutnya, dinilai sangat penting untuk menghilangkan kecemasan bahwa tol laut hanyalah sebatas pencitraan pemerintah yang hanya dijalankan sebatas menjadi tajuk pemberitaan yang tampil di berbagai media nasional dan lokal saja.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menyatakan pihaknya akan mulai melakukan digitalisasi tol laut guna mencegah praktik monopoli barang yang disinyalir masih terjadi di sejumlah daerah yang disinggahi oleh tol laut tersebut.
"Untuk tol laut saya akan melakukan penertiban. Salah satu penertiban yakni dilakukan dengan digital," kata Budi Karya Sumadi dalam diskusi "Manajemen Komunikasi Pemerintah di Era Digital" di Ambon, Maluku, beberapa waktu lalu.
Dengan demikian, menurut Budi, nanti barang yang didistribusikan selalu tercatat dalam data digital seperti kapan sampainya, untuk siapa, dan bisa dilihat kalau ada monopoli pengelolaan barang atau tidak.
Menhub menegaskan bahwa transportasi laut yang terangkai dengan baik menciptakan konektivitas antarwilayah turut berperan dalam kelancaran, pemerataan dan efisiensi distribusi logistik yang pada gilirannya menciptakan keseragaman harga barang di setiap jengkal tanah Republik Indonesia yang merupakan hak setiap warga Indonesia.
"Itulah mengapa Pemerintah membangun berbagai pelabuhan, kapal dan memberikan subsidi angkutan laut khususnya untuk angkutan barang yang menjadi skema Tol Laut," ucapnya.
Ia menegaskan bahwa program Tol Laut mampu menurunkan harga yang merupakan salah satu bukti nyata bahwa transpotasi laut merupakan wahana untuk menghilangkan kesenjangan ekonomi dalam upaya mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News