Kusrin akhirnya mendapatkan SNI. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)
Kusrin akhirnya mendapatkan SNI. (FOTO: MTVN/Husen Miftahudin)

Sebulan, Kusrin Raup Rp1,2 Miliar dari Rakit Televisi Bekas

Husen Miftahudin • 19 Januari 2016 16:53
medcom.id, Jakarta: Meski langkah tergopoh-gopoh membangun usaha perakitan televisi bekas, namun Muhammad Kusrin, 37, mampu berjaya selama empat tahun sebelum produk-produknya dimusnahkan oleh Kejaksaan Negeri Karanganyar. Bahkan dalam sehari, Usaha Dagang Haris Elektronika miliknya mampu menghasilkan televisi rakitan baru sebanyak 150 unit.
 
Dia menjelaskan, untuk satu unit televisi miliknya dijual dengan harga Rp400 ribu hingga Rp500 ribu. Menurutnya, perbedaan harga tersebut didasarkan pada besar kecilnya unit televisi yang diproduksi, yakni dari 14 inch hingga 17 inch.
 
"Kita tidak ada omzet pastinya. Tapi kalau dikira-kira, kita bisa memproduksi 150 unit dalam sehari atau sebanyak 2.500 unit televisi rakitan dalam sebulan," ujar Kusrin, ditemui di Gedung Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016).

Jika dihitung maka omzet bersih yang diterima Kusrin dalam sehari sebesar Rp60 juta hingga Rp75 juta. Dan jika dihitung dalam sebulan, Kusrin meraup pendapatan sebanyak Rp1 miliar hingga Rp1,2 miliar.
 
Bermodalkan sebanyak Rp200 juta-Rp300 juta dari tabungan pribadinya selama tujuh tahun, akhirnya Kusrin mendirikan UD Haris Elektronika pada 2011. Awalnya dia hanya dibantu oleh kedua temannya dalam merakit televisi. Seiring waktu berjalan, sebanyak 32 orang akhirnya bergantung pada usaha milik pria asal Karanganyar tersebut.
 
"Awalnya saya bantuin bikin televisi, dan ternyata dari tabung komputer bekas bisa dijadikan televisi. Satu monitor beli mesin tv kemudian kita sesuaikan, dan akhirnya bisa dikerjakan dan jadi tv," pungkas Kusrin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan