Kepala BPS Sulteng JB Priyono mengatakan kebutuhan petugas terbagi menjadi dua bagian yakni pencacah lapangan (PCL) dan pemeriksa lapangan (PML). "Untuk PCL kami membutuhkan sekitar 1.697 orang dan PML sekitar 621 orang," ungkapnya, seperti dikutip dari Antara, di Palu, Rabu (6/1/2016).
Ia menjelaskan rincian kebutuhan petugas tersebut yakni Kabupaten Banggai Kepulauan 80 orang, Banggai 293 orang, Morowali 79 orang, Poso 174 orang, Donggala 165 orang, Tolitoli 181 orang, Buol 105 orang, Parigi Moutong 255 orang, Tojo Una-una 127 orang, Sigi 139 orang, Banggai laut 50 orang, Morowali Utara 89 orang dan Kota Palu 581 orang.
"Untuk daerah terberat yakni Kota Palu dan Banggai, karena pusat perekonomian berada di daerah tersebut," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, beban tugas masing-masing daerah juga berbeda, karena karakter wilayah dan perekonomian setempat sehingga semakin padat suatu wilayah juga membutuhkan jumlah petugas yang semakin besar.
Secara nasional, tambahnya, sensus ekonomi 2016 merupakan sensus terberat, selain dilaksanakan setiap 10 tahun sekali, juga dikarenakan banyaknya sektor usaha yang akan disurvei. Dari 17 sektor usaha, hanya sektor pertanian saja yang tidak dilakukan sensus.
"Sehingga kebutuhan petugas sangat besar. Secara nasional petugas sensus dibutuhkan sekitar 400 ribuan orang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News