Salah seorang pedagang makanan, Hamdan, di Tanjungpinang mengatakan sejak dua bulan lalu tidak dapat menjual sop tulang karena persedian daging sapi segar yang dijual pedagang terbatas.
"Dalam sehari hanya seekor sapi yang dipotong, ya tidak cukup. Kami maklumi pedagang daging sapi mengutamakan pelanggan lamanya," katanya dikutip dari Antara, Kamis 20 April 2017.
Hamdan mengemukakan salah satu penyebab daging sapi segar langka dijual pedagang di pasar karena warga yang tidak mendapatkan daging beku memburunya.
"Tidak ada lagi daging sapi es, karena itu warga membeli daging sapi segar. Kami dapat informasi, besok sudah dijual daging sapi beku," ujarnya.
Menanggapi permasalahan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang Juramadi Esram mengatakan larangan daging sapi impor masuk ke Tanjungpinang maupun daerah lainnya merupakan kebijakan pemerintah pusat agar sapi lokal laku terjual.
"Selama ini daging sapi segar yang dikonsumsi masyarakat Tanjungpinang berasal dari Jambi dan Lampung. Harganya, Rp135.000-Rp140.000 per kg," katanya.
Esram mengatakan kemungkinan kran impor daging sapi beku kembali diberlakukan menjelang Idul Fitri, karena pada saat itu permintaan meningkat tajam.
"Sampai sekarang kami belum mendengar ada keluhan dari warga maupun pedagang terkait permasalahan ini. Mungkin disebabkan tidak banyak warga yang suka mengonsumsi daging," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id