"Memang harga garam di beberapa daerah mengalami kenaikan, namun tidak di Malut khususnya Kota Ternate," kata Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Kota Ternate Sutopo Abdullah, seperti dikutip dari Antara, Senin 28 Agustus 2017.
Ia mengaku pihaknya sudah melakukan kroscek di beberapa pasar yang ada dan sampai saat ini kenaikan harga garam tidak terlalu segnifikan dampaknya terhadap pasar di daerah ini. Tentu diharapkan kondisi ini ke depan bisa terus membaik dan kelangkaan bisa ditekan sedemikian rupa.
Dinas Ketahanan Pangan juga telah melaporkan bahwa Kota Ternate tidak mengalami kelangkaan garam atau pun kenaikan harga garam seperti apa yang dialami beberapa daerah lain di Tanah Air.
"Saat ini harga garam masih stabil di Kota Ternate dan masih berkisar Rp2.500 per bungkus. Jadi tidak terlalu berpengaruh," ujar Sutopo seraya menambahkan bahwa dari sepuluh survei kenaikan harga bahan pokok, garam tidak termasuk barang yang mengalami kenaikan.
"Rim survei dari Perwakilan Bank Indonesia dan Dinas Ketahanan Pangan mulai dari Pukul 08.00 wit pagi sudah melakukan pantauan hingga sore, sehingga untuk mengenai data perkembangan beberapa kebutuhan pokok itu sangat cepat di dapat, namun garam tidak termasuk di dalamnya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News