Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah BI Provinsi Jatim Titien Sumartini mengatakan, berdasarkan hasil rekapitulasi, permintaan penukaran uang baru untuk momen Ramadan-Lebaran tahun ini dari perbankan di wilayah Jatim diperkirakan mencapai Rp29,6 triliun. Jumlah ini naik 26,4 persen dari realisasi penukaran uang baru pada momen Lebaran di 2016 yang tercatat Rp21,8 triliun.
"Angka ini adalah permintaan yang masuk dari perbankan. Nanti kita akan melakukan evaluasi bersama untuk menentukan jumlah pasti uang baru yang akan disiapkan menjelang momen Lebaran tahun ini dan jumlahnya bisa berkurang atau bertambah," kata Titien, di Surabaya, Selasa, 2 Mei 2017.
Rinciannya, permintaan penuakran uang baru di masing-masing Kantor Perwakilan BI Jatim yakni di Surabaya sebesar Rp15,5 triliun, Malang Rp3,5 triliun, Kediri Rp6,3 triliun, serta Jember Rp4,3 triliun.
Menurutnya, permintaan penukaran uang baru di Jatim tahun ini meningkat cukup signifikan, karena momen Lebaran tahun ini bertepatan dengan masa tahun ajaran baru sekolah sehingga kebutuhan uang di masyarakat meningkat.
"Faktor lain yang mendongkrak kebutuhan penukaran uang baru adalah kebijakan pembayaran THR lebih awal oleh perusahaan-perusahaan di Jatim," katanya.
Titien memprediksi permintaan penukaran uang baru tahun ini akan meningkat, mengingat adanya uang emisi baru yang diluncurkan tahun 2016 lalu membuat masyarakat tertarik untuk menukarkan uang baru.
"Tapi tidak semua uang baru yang akan beredar di masyarakat adalah uang emisi baru 2016," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News