Seperti yang menjadi sorotan mata dunia insiden maut yang terjadi di Indonesia oleh maskapai Lion Air JT-610 dan disusul kecelakaan oleh Boeing 737 Max 8 di Ethiopia. Boeing 737 Max 8 yang jatuh milik Ethiopian Airlines jatuh di Nairobi beberapa menit setelah lepas landas dari Addis Adaba dan menewaskan semua 157 penumpang.
Model serupa yang dioperasikan maskapai Lion Air jatuh di perairan Indonesia pada Oktober, menewaskan 189 orang di dalamnya setelah beberapa menit lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, maskapai penerbangan Garuda Indonesia diketahui masih mengoperasikan versi Boeing teranyar tersebut untuk mengangkut penumpang di Indonesia.
"Ada satu, Garuda mengoperasikan satu unit Boeing 737 Max 8," kata VP Corporate Secretary and Legal PT GMF AeroAsia Fidiarta Andika saat dijumpai usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Auditorium Garuda City Center Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Senin, 11 Maret 2019.
Terkait alasan penggunaan unit pesawat dari Boeing tersebut, Fidiarta belum bisa memberikan alasan pastinya. Sebab, GMF harus mengadakan mediasi terhadap semua stakeholder yang berada di Bandara Soekarno-Hatta.
Seperti diketahui, negara Tiongkok sendiri sudah melarang atau grounded seluruh maskapainya untuk menggunakan Boeing 737 Max 8 setelah terjadi insiden mematikan dalam waktu berdekatan.
"Saya kira disetop atau tidak itu kan juga tergantung koordinasi kita dengan regulator, tentunya Tiongkok memutuskan itu karena mereka juga sudah berkoordinasi dengan regulator setempat. Nanti kita tunggu saja," jelas Fidiarta.
Menurut Fidiarta, GMF AeroAsia sendiri masih melakukan perawatan atau maintenance terhadap versi Boeing terbaru tersebut. "Kita itu punya kapabilitas untuk merawat sampai line maintenance, untuk perawatan berat belum" katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News