Ilustrasi -- FOTO: MI/ANGGA YUNIAR
Ilustrasi -- FOTO: MI/ANGGA YUNIAR

Penyaluran Raskin Seret, Picu Kenaikan Harga Beras

Suci Sedya Utami • 25 Februari 2015 18:19
medcom.id, Jakarta: Menko Perekonomian Sofyan Djalil menyebutkan salah satu penyebab kenaikan harga beras yang terjadi saat ini yakni karena adanya jatah beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang tidak dibagikan pada November-Desember 2014.
 
Menurut dia, seharusnya pada dua bulan tersebut, jumlah raskin yang dibagikan mencapai 200.000-300.000 ton. "Kita akan gojlok lagi raskin 300.000 ton," ucapnya, dalam kunjungan bersama Presiden Joko Widodo, ke Gudang Bulog Drive, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (25/2/2015).
 
Selama ini, raskin diberikan pada 15.530.587 rumah tangga sasaran (RTS), dengan besaran 15 kilogram (kg) setiap bulan per RTS dengan harga Rp1.600 per kg.

Oleh karena itu, dalam kunjungannya kali ini, pemerintah menggelontorkan ratusan ton beras untuk jenis raskin, dan juga beras dengan harga 'miring' untuk operasi pasar. Penggelontoran dua jenis beras ini diharapkan dapaat meredam lonjakan harga khususnya di Jadetabek.
 
"Raskin kita dorong dalam dua minggu ini sudah selesai, sehingga Januari-Februari bisa mencapai sebesar 300.000 ton," kata Presiden Jokowi.
 
Hingga saat ini, di 2015 telah disalurkan raskin sebanyak 175.000 ton dengan kualitas standar, tingkat kepecahan 20 persen, kadar air 14 persen. Hari ini, pemerintah menyalurkan 25.000 ton raskin ke seluruh Indonesia.
 
Khusus untuk kawasan DKI Jakarta, karena harga beras yang melonjak tertinggi di daerah ini, pemerintah siap menyalurkan 1.600 ton raskin dengan 20 truk berisi raskin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan