Instrumen lainnya ialah menciptakan pasar lelang, mengambil kebijakan distribusi bahan pokok, pengelolaan stok dan ekspor-impor, pemasaran produk unggulan daerah, serta mencegah beredarnya barang selundupan dan meniadakan hambatan perdagangan antarpulau.
Selain itu ialah sistem resi gudang (SRG). Gudang merupakan bagian dari jaringan utama antara produsen dan konsumen yang digunakan untuk menyimpan persediaan selama proses logistik berjalan.
"SRG berperan penting sebagai sarana penyimpanan logistik dalam proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Gudang-gudang SRG dapat menjadi infrastruktur penting dalam pengoperasian mata rantai pasok untuk penciptaan program pengadaan dan penyaluran logistik secara nasional," ujar Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, dalam siaran persnya, di Jakarta, Senin (5/1/2015).
Pun, Rachmat mengungkapkan, SRG dapat menjadi salah satu instrumen pengukuran ketersediaan stok nasional. Khususnya terkait dengan bahan pangan seperti beras, gabah, dan jagung. Hal tersebut dimungkinkan sebab data ketersediaan stok di setiap gudang SRG terintegrasi melalui suatu sistem informasi resi gudang (IS-WARE) yang dikelola oleh pusat registrasi.
Melalui IS-WARE, pemerintah dapat mengetahui ketersediaan komoditas di setiap wilayah lokasi gudang SRG. Itu menjadi alat bantu bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan terkait dengan penyebaran dan penyediaan bahan pangan impor di daerah-daerah dalam menciptakan ketahanan pangan nasional.
"Dengan adanya keterpantauan stok nasional oleh pemerintah, serta mekanisme tunda jual dan pembiayaan yang diperoleh oleh petani, maka SRG dapat berperan dalam mewujudkan stabilitas harga komoditas," ucap Rachmat yang melakukan kunjungan ke Subang, Jawa Barat, dalam rangka pencanangan percepatan implementasi SRG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id