Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan hal tersebut akan melakukan penghematan yang cukup besar. Pasalnya telah mengonversi dari LPG botol menjadi gas rumah tangga.
"Kalau nanti dalam waktu lima tahun, kita dapat menjangkau 20 kota sampai 25 kota yang punya kriteria seperti itu, kita akan punya banyak sekali penghematan yang bisa kita buat," kata Sudirman di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (15/7/2015).
Untuk mendorong pencapaian target tersebut strategi yang dikeluarkan oleh pemerintah yakni membuat kompetisi kepada kota-kota untuk mempersiapkan segala keperluan terkait jaringan gas kota tersebut.
"Kota-kota itu akan berkompetisi menyiapkan sarana sosialisasinya, sosialisasi, kelembagaan, persiapan aturan. Kita apresiasi leadership kepada wali kota yang betul-betul bisa mengkondisikan warganya untuk mendukung program konversi ini," jelas dia.
Lebih lanjut, dia menambahkan akan memprioritaskan kota-kota yang mempunyai akses baik ke sumber gas maupun infrastruktur gas. Ia memberi contoh kota Surabaya yang dapat menghemat 50 persen anggaran dari penggunaan jaringan gas kota.
"Di Surabaya kita mendapatkan informasi 50 persen berhemat," ujar dia.
Sementara itu Pemerintah akan menyiapkan tata kota untuk mempercepat konversi BBM ke BBG. Ia mengatakan akan melibatkan badan usaha seperti Pertamina dan PGN untuk mempercepat pembangunan infrastruktur gas.
"Kita libatkan badan usaha Pertamina dan PGN itu akan mempercepat pembangunan infrastruktur maupun konvesrsi minyak ke gas," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id