Hal itu dikatakan pengamat dari Pusat Pengkajian Logistik dan Rantai Pasok Institut Teknologi Bandung (ITB) Senator Nur Bahagia. Menurut Senator, sebelum Jokowi merealisasikan pembangunan tol laut harus ada beberapa hal yang dibenahi.
"Sebelum bangun itu (tol laut), pemerintah terlebih dahulu harus membenahi pelabuhannya. Karena saat ini pelabuhan di Indonesia memakan waktu tunggu (dwelling time) lebih dari tiga hari," kata Senator seusai acara Diskusi Bisnis terkait Tol Laut di Menara Kadin Indonesia, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2014).
Menurutnya, saat ini kondisi pelabuhan yang ada di seluruh wilayah Indonesia masih kurang memadai, karena memiliki tempat penampungan kapal yang terbatas. "Karena tempat yang terbatas di pelabuhan itulah yang membuat waktu dwelling menjadi lebih lama," ujar dia.
Selain memperbaiki fisik pelabuhan, Senator juga mengungkapkan bahwa kerja dari otoritas pelabuhan harus dimaksimalkan. Karena proses tunggu kapal di pelabuhan saat ini menyulitkan dan berbelit-belit.
Pemerintah juga harus memberikan insentif kepada para pengusaha yang bergerak dalam bidang logistik agar dapat membeli kapal yang mumpuni. "Karena kapal kita sudah tua-tua, maka pemerintah harus memberikan insentif agar pengusaha domestik mampu membeli kapal, sehingga proses distribusi logistik menjadi lebih cepat dan mudah," kata Senator.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News