Subsidi bakal diberikan selama 12 tahun pertama pengoperasian. Sebenarnya, kata Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani, subsidi diberikan untuk penumpang melalui tiket, sehingga masyarakat mendapatkan tiket dengan harga yang murah Rp12 ribu.
"Dalam 12 tahun akan ada pemberian subsidi untuk tarif, yang proyeksinya semakin lama semakin turun," kata Askolani pada Medcom.id usai konferensi pers di Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Jumat malam, 8 Desember 2017.
Ditemui ditempat yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, selepas subsidi, harga tiket penumpang LRT akan mengalami kenaikan.
"Ada kenaikan, kita perkirakan naik setahun lima persen," kata Budi.
Sementara itu, saat konferensi pers, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pemerintah memberikan dukungan batuan berupa subsidi ditujukan untuk menunjang kemampuan KAI dalam membayar kembali pinjaman yang dilakukan untuk menggarap proyek tersebut.
Dalam tahap awal pengoperasian, tentu tidak mungkin untuk menerapkan tarif mahal, maka tarif dilonggarkan dengan subsidi.
Namun, pada saat yang sama KAI juga harus mendapatkan keuntungan untuk mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh enam sindikasi lembaga pinjaman yakni PT SMI, Bank Mandiri, BRI, BNI, CIMB Niaga, dan Bank BCA dengan total Rp18,1 triliun.
Oleh karenanya, untuk menutup gap (jarak) antara tarif normal sebagai keuntungan KAI dalam mengoperasikan LRT dan tarif subsidi, maka pemerintah masuk memberi subsidi tersebut.
"Subsidi untuk menunjang kemampuan KAI dalam membayar kembali pinjaman untuk selesaikan proyek, di sisi lain KAI bisa menjalankan fungsinya sebagai pelayan pada masyarakat di bidang transportasi perkeretaapian," jelas Ani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News