Duta Besar (Dubes) Republik Panama untuk Indonesia, HE Ms Deborah Ho (kanan). medcom/Anwar Sadat Guna.
Duta Besar (Dubes) Republik Panama untuk Indonesia, HE Ms Deborah Ho (kanan). medcom/Anwar Sadat Guna.

Republik Panama Tertarik Tanamkan Investasi di Kawasan Batam

Anwar Sadat Guna • 23 Januari 2018 20:43
Batam: Republik Panama menyatakan ketertarikannya bekerja sama dengan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Negara tersebut tertarik berinvestasi di Batam karena melihat regulasi yang memberikan kemudahan bagi investor melalui Program i23J dan Mall Pelayanan Publik (MPP). 
 
"Kehadiran BP Batam sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat memberikan keistimewaan tersendiri bagi daerah ini menjadi destinasi investasi bagi investor," ungkap Duta Besar (Dubes) Republik Panama untuk Indonesia, HE Ms Deborah Ho saat berkunjung ke Kantor BP Batam bersama delegasi Kedubes Panama, Selasa, 23 Januari 2018. 
 
Panama yang secara strategis terletak di kawasan Amerika Tengah, sebagai negara transit yang menjadi otoritas pengaturan geografis Terusan Panama dikenal sebagai daerah maju di bidang jasa kelautan dan Colon Free Zone. Keistimewaan ini, menurut Ms Deborah, memiliki kemiripan dengan Batam.

Namun demikian, negara berpenduduk 4 juta jiwa ini mengakui bahwa Batam berkembang dengan sangat pesat dan menjadi bagian penting dari cross border pasar Asia. 
 
"Letak Batam yang strategis secara geografis di jalur lalu lintas perdagangan Selat Malaka tak bisa dipungkiri menjadi kelebihan tersendiri bagi daerah ini," ujarnya.  
 
Ditambah dengan keberadaan Batam yang berada di luar zona ring of fire, sehingga aman dari potensi bencana gempa bumi, gunung berapi, tsunami, dan potensi bencana lainnya. Hal itulah yang mendorong Panama tertarik ingin berinvestasi di kawasan ini. 
 
"All in one is here. Saya merasa ini kunjungan kedua di Batam yang sangat berkesan. Batam dengan BP Batam adalah paket kemudahan yang menarik," ujarnya. 
 
"Saat investor di tempat lain harus menghabiskan waktu dan uang mereka untuk sesuatu yang lama, berbelit dan tidak pasti, Batam justru terus berinovasi mempermudah investasi dan menyederhanakan proses perizinan investasi," tambah Deborah.
 
Setelah melakukan kerja sama dengan Tiongkok tahun lalu, perlahan Panama ingin melihat potensi besar lain di Asia, khususnya pasar Asia Tenggara. Deborah berjanji akan menyampaikan keistimewaan Batam kepada para pengusaha Panama dan berbagai negara lain di sekitar Amerika yang menjadi mitra Republik Panama.
 
"Batam adalah bagian penting dari Asia Tenggara. Saya berharap kami bisa melakukan kerja sama dengan BP Batam," pungkasnya.
 
Sementara itu, Anggota 3/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana Usaha BP Batam Dwianto Eko Winaryo meyakinkan bahwa kepastian dalam berinvestasi di Batam dijamin dalam regulasi saat ini. Di antaranya tentang lahan dan perizinan yang semakin mudah.
 
"Baik di sisi perizinan investasi maupun lalu lintas barang ekspor dan impor. Ditambah lagi kini seluruh perizinan berada di satu tempat yakni di Mall Pelayanan Publik (MPP)," ungkap Eko. 
 
Ia menambahkan, selain menciptakan flexibilitas dan kenyamanan bagi investor, BP Batam juga mengedepankan efisiensi waktu bagi investor dengan program i23J, dimana dengan tiga jam saja, investor langsung mendapatkan kemudahan 8 produk perizinan. 
 
Ms Deborah bersama para delegasi Republik Panama melanjutkan kunjungannya ke sejumlah lokasi, seperti; Politeknik Negeri Batam, MRO Lion di Bandara Hang Nadim, Kantor Pelabuhan Laut BP Batam, dan Kinema Studio di Nongsa, Kota Batam. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan