Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Ahmad)
Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Ahmad)

Pelaku Usaha Minim Terapkan Blue Economy

Monica Felicitas Gracia V • 26 Januari 2018 16:07
Jakarta: Pelaku usaha di Indonesia saat ini dinilai masih minim menerapkan sistem blue economy meskipun sudah diberlakukan sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di 2012.
 
Staf Ahli bidang Kerjasama Internasional Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) Abdul Wahab Bangkona mengatakan perlu adanya gerakan nasional seperti yang dicanangkan dalam gerakan green economy yakni dengan menyosialisasikannya lebih giat.
 
"Bagaimana ini menjadikan gerakan nasional sehingga masyarakat berpartisipasi. Memang program ini sudah sejak lama, namun kalau hanya satu atau dua proyek saja yang dilaksanakan itu tidak efektif karena Indonesia negara besar," ujar Wahab, usai seminar International Conference on Blue Economy for Sustainable Development, di Gren Melia, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2018.

Wahab menjelaskan gerakan nasional ini berupa panduan atau instrumen agar menjadi kebiasaan industrial untuk lebih memperhatikan lingkungan, dari sisi Sumber Daya Alam (SDA).
 
Rektor Universitas Trilogi Aam Bastaman menambahkan blue economy memiliki efisiensi dana yang murah, berbeda dengan konsep green economy.
 
Dia menambahkan, industri membutuhkan biaya tambahan untuk memproduksi produksi green economy, sedangkan blue economy lebih banyak fokus pada pendapatan dan nilai.
 
"Kajian kami sudah ada praktik peternakan, yang menggunakan bahan pakan sumber alami untuk sapi. Dari sapi nantinya bisa menghasilkan dari susu, daging, hingga kotorannya semua dapat dimanfaatkan. Itulah konsep blue economy," pungkas Aam.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan