"Peluang penurunan suku bunga bank sentral AS sebesar 25 bps hingga akhir tahun berpeluang diikuti oleh pelonggaran kembali BI 7-Day Repo Rate, kebijakan operasi moneter, dan makroprudensial," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah dalam konferensi pers di Pacific Century Place, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa, 24 September 2019.
Halim juga menjelaskan perbaikan pola pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan ekspansi kredit yang cenderung lebih terukur akan mampu mengurangi gap pertumbuhan. Selain itu, LPS juga melihat adanya pola kegiatan fiskal yang ekspansif pada akhir tahun diperkirakan bakal menambah likuiditas di perbankan.
"Kami juga melihat pola pertumbuhan DPK dan ekspansi kredit yang lebih terukur ini akan membuat risiko likuiditas bank relatif terkendali. Lalu kegiatan fiskal diperkirakan akan meningkat menjelang akhir tahun seperti biasanya pola yang ada, dan ini tentu akan menambah likuiditas di perbankan," urainya.
Posisi kewajiban Bank Indonesia (BI) kepada pemerintah pusat atau saldo simpanan pemerintah di BI hingga akhir Agustus terpantau naik. Dari Rp160,96 triliun pada Juli 2019 menjadi Rp193,87 triliun di Agustus 2019.
"Walaupun cenderung naik, namun sesuai pola siklusnya pemerintah akan melakukan eskpansi likuiditas ke sistem keuangan melalui belanja fiskal hingga akhir tahun. Sehingga hal ini dapat membantu likuiditas perbankan," harap dia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan cenderung mengalami perbaikan, dari 94,28 persen pada Juni 2019 menjadi 93,81 persen pada Juli 2019. Pertumbuhan DPK Bank Umum pada Juli 2019 juga membaik jadi 8,01 persen (yoy) dari 7,42 persen (yoy) di bulan sebelumnya.
Sementara, untuk pertumbuhan kredit cenderung turun dari 9,91 persen pada Juni 2019 menjadi 9,58 persen pada Juli 2019. Kondisi membaiknya pertumbuhan DPK dengan kredit yang melambat membuat posisi LDR mengalami perbaikan.
"Hingga akhir tahun 2019 kami memperkirakan pertumbuhan kredit dan DPK ini akan berada pada kisaran 11 persen untuk kredit dan DPK sekitar 7,4 persen," ucap Halim mengakhiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News