Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo menandatangani prasasti pembangunan Rajawali Nusindo. (FOTO: dok RNI)
Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo menandatangani prasasti pembangunan Rajawali Nusindo. (FOTO: dok RNI)

Rajawali Nusindo Bidik Peningkatan Omzet Jadi Rp4,6 Triliun

Ade Hapsari Lestarini • 15 Juli 2019 11:56
Jakarta: Anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) yang bergerak di bidang distribusi dan perdagangan, PT Rajawali Nusindo, membangun gudang baru untuk meningkatkan omzet dan kinerja operasional.
 
Pembangunan kantor dan gudang baru milik sendiri di Jalan Indronoto, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah ini ditandai dengan penyerahan simbolis pohon Perindang dan penandatanganan prasasti oleh Direktur Utama RNI B Didik Prasetyo.
 
Direktur Utama PT Rajawali Nusindo Sutiyono mengatakan pembangunan kantor dan gudang baru bertujuan untuk menyesuaikan bisnis sesuai dengan target operasional 2019, selain sebagai bentuk optimalisasi aset dan investasi agar memberikan nilai tambah searah dengan visi perusahaan yaitu menjadi perusahaan distribusi yang unggul dan terpercaya.

Pada 2018, PT Rajawali Nusindo memperoleh omzet sebesar Rp3,4 triliun, sedangkan 2019 ini, target meningkat menjadi Rp4,6 triliun. Hal ini menunjukkan Rajawali Nusindo berkembang cukup agresif.
 
"Saat ini aktivitas bisnis Rajawali Nusindo cabang Solo terus menunjukkan tren positif dengan produk dan principal yang semakin bertambah yang ditunjukkan dengan angka kinerja cabang yang selalu tumbuh," tutur Sutiyono, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin, 15 Juli 2019.
 
PT Rajawali Nusindo cabang Solo merupakan salah satu unit usaha yang diandalkan dalam meningkatkan pendapatan konsolidasi Rajawali Nusindo. Pada 2018, cabang yang memiliki 33 orang karyawan ini mampu memperoleh laba Rp1,6 miliar dengan nilai penjualan Rp45,7 miliar.
 
"Pada 2019 ini perusahaan menargetkan perolehan laba Rajawali Nusindo Cabang Solo meningkat menjadi Rp2,6 miliar dengan penjualan di angka Rp62 miliar," ungkapnya.
 
Menurut Sutiyono, hal lain yang tidak kalah penting, melalui peresmian gedung dan gudang baru ini diharapkan Rajawali Nusindo Cabang Solo memiliki fasilitas yang lebih baik, dikarenakan cabang Solo sudah memperoleh sertifikasi Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dan Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB).
 
"Diharapkan omzet dari lini perdagangan dan distribusi obat dan alat kesehatan dapat semakin bertambah dan terus meningkat," ujarnya.
 
Dia menambahkan Solo memiliki potensi yang besar di bidang industri kesehatan. Banyak peluang yang dapat dikembangkan oleh Rajawali Nusindo Cabang Solo, antara lain produk alat kesehatan dan Total Laboratorium Solution (TLS). Perkembangan rumah sakit pemerintah dan swasta adalah potensi utama untuk dilayani dan diajak bekerja sama. Selain itu, perkembangan Solo yang pesat membuka peluang peningkatan produksi dan perdagangan kebutuhan pokok, seperti gula dan beras.
 
Adapun beberapa prinsipal utama Rajawali Nusindo Cabang Solo mencakup obat-obatan, vaksin; suplier dari luar negeri dari Eropa, Amerika, Inggris, Korea, Tiongkok, dan Malaysia berupa alat kesehatan kedokteran dan laboratorium, produk habis pakai, dan investasi; PT Tokai Dharma Indonesia untuk korek api gas; Elektrical Loyal untuk stop kontak, saklar. Produk yang akan menyusul meliputi produk lampu, herbal, laundry, dan alat anastesi.
 
"Bahkan para pabrikan luar negeri sangat antusias untuk dapat secara bersama mendirikan pabrik alkes di Indonesia bersama Rajawali Nusindo dalam rangka kemandirian industri alkes di Indonesia," tambahnya.
 
Sutiyono berharap kerja sama yang telah dijalin dengan baik dengan seluruh pelanggan terus ditingkatkan dan tetap dijalin dengan sebaik mungkin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan