Ilustrasi kereta cepat. ANTARA FOTO/YUSTINUS AGYL.
Ilustrasi kereta cepat. ANTARA FOTO/YUSTINUS AGYL.

Alih Teknologi Kereta Cepat, KCIC Gandeng BPPT

Eko Nordiansyah • 30 Juni 2016 21:53
medcom.id, Jakarta: PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mempercepat alih teknologi kereta cepat. Hal ini merupakan syarat penting dalam pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
 
Direktur Utama PT KCIC, Hanggoro Budi Wiryawan mengatakan, BPPT sebagai mitra dalam pengkajian dan penerapan teknologi transportasi yang menghasilkan pemanfaatan standar dan sertifikasi sistem sarana dan prasarana kereta cepat. Selain itu, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang akan meyerap puluhan ribu tenaga kerja dalam negeri sehingga perlu alih teknologi yang cepat.
 
"Keterlibatan BPPT akan dirumuskan daiam perjanjian kerja sama, agar program alih teknologi lebih terencana dan sistematis. Sehingga diharapkan dapat mempercepat serta memperluas penggunaan teknologi kereta cepat di tanah air," katanya di Hause Rooftop, Jakarta Selatan, Kamis (30/6/2016).

Kereta Cepat Jakarta Bandung yang rencananya mulai beroperasi Mei 2019 ini, lanjut Hanggoro sarat dengan teknologi canggih, mulai konstruksi sipil, infrastruktur kereta cepat, teknologi EMU (Electric Multiple Unit), sistem persinyalan/sistem komunikasi, hingga teknologi keselamatan (safety) kereta cepat.
 
Oleh sebab itu, diperlukan adanya keterlibatan BPPT yang dapat melakukan pengkajian, monitoring dan evaluasi penerapan teknologinya.
 
Sementara itu, Direktur PTSPT BPPT,  Rizqon Fajar mengakui BPPT akan mendukung Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung demi mendorong kemajuan pembangunan sistem transportasi perkeretaaapian yang tangguh di Indonesia.  Menurutnya sebagai lembaga pengkajian dan penerapan teknologi, BPPT telah menyampaikan bahwa kereta api adalah salah satu sarana transportasi yang mampu mempercepat pembangunan.
 
"Teknologi kereta cepat ini menjadi solusi bagi masa depan transportasi nasional yang diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kereta api yang memiliki daya angkut yang besar dapat menurunkan beban di moda transportasi lain seperti darat dan udara," ujar Rizqon.
 
Sebelumnya, dalam rangka alih teknologi, PT KCIC juga telah mempersiapkan serangkaian pelatihan teknis untuk SDM terkait pengelolaan Kereta Cepat yang rencananya dliaksanakan secara bertahap. Saat Ini, pelatihan SDM bersebut telah terlaksana untuk dua gelombang, yakni Maret dan Mei 2016 lalu.
 
Tahap selanjutnya, menurut Hanggoro rangkaian pelatihan dalam rangka alih teknologi tersebut akan lebih masif dengan melakukan pengiriman personil dari lingkungan KCIC, Konsorsium Indonesia dan lembaga terkait dalam bentuk pendidikan formal dan non formal di China dan sekaligus melakukan kegiatan magang di China Railway International Co.Ltd.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan