"Kenaikan produksi jagung terjadi karena peningkatan luas panen seluas 549 hektare (ha) atau 6,92 persen dan peningkatan produktivitas jagung sebesar 5,98 kuintal per hektare (10,89 persen)," kata Kepala BPS Jamb Dadang Hardiawan, seperti dikutip dari Antara, di Jambi Selasa (26/7/2016).
Produksi jagung Jambi pada 2015 sebesar 51.724 ton memberikan kontribusi terhadap produksi jagung nasional sebesar 0,26 persen, lebih besar dibandingkan dengan di 2014 yang menyumbang 0,23 persen. Sedangkan kontribusi pulau Sumatera terhadap produksi jagung nasional pada tahun lalu sebesar 21,70 persen.
Kenaikan produksi jagung sebesar 8.095 ton atau 18,56 persen masing-masing terjadi pada subround Januari-April sebesar 2.778 ton atau sebesar 39,78 persen, pada subround Mei-Agustus sebesar 721 ton (7,29 persen) dan subround September-Desember sebesar 4.596 ton (17,18 persen) dibandingkan dengan produksi pada subround yang sama 2014.
Sementara itu, untuk pola panen jagung berbeda dengan pola panen padi, di mana luas panen jagung tertinggi biasanya terjadi pada subround III atau pada September hingga Desember, sedangkan luas panen padi tertinggi terjadi pada subround I (Januari April).
"Terlihat bahwa pola panen jagung pada 2013 sampai dengan 2015 cenderung mempunyai pola panen hampir sama," pungkas Dadang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id