Sebelum memasuki bulan puasa, Jokowi menginginkan harga daging sapi dijual dengan harga Rp80 ribu per kilogram (kg). Namun, Thomas Lembong yang saat itu menjabat sebagai Mendag gagal untuk menurunkan harga.
Pengamat ekonomi Sustainable Development Indonesia (SDI) Dradjad Wibowo menilai hal ini yang membuat pria kerap disapa Tom itu harus rela digeser dari jabatannya sebelumnya sebagai Mendag. Menurut Dradjad, dalam tradisi Jawa, kegagalan hal tersebut sangat memalukan.
"Itu karena daging sapi yang mahal gagal diturunkan. Itu kan buat orang Jawa malu, itu malunya besar sekali," ujar Dradjad dalam sebuah diskusi di Gedung Nusantara III MPR/DPR/DPD, Jakarta Pusat, Kamis (28/7/2016).
Selain itu, Tom Lembong tidak bisa berkoordinasi dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Akibatnya, pemerintah telat mengimpor daging disaat harga daging sudah banyak yang melambung.
"Terjadi perselisihan pandangan tajam dengan Menteri BUMN, Mentan, Mendag. Dari sisi lain perbedaan kuota Mendag dan kuota di BUMN yang bertele-tele, sehingga impor telat, harga tidak bisa turun," katanya.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana mengatakan Tom Lembong tidak maksimal dalam menjalankan tugasnya sebagai Mendag. Banyak kebijakan-kebijakannya yang berbenturan dengan Menteri-Menteri lain.
"Banyak berbenturan kebijakan dengan Menteri lain seperti dengan Bu Susi (terkait impor). Tidak tahu pemikirannya pak Lembong, mudah-mudahan lebih baik yang saat ini," pungkas Azam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id