"Saya ingin petani, peternak, dan nelayan bisa memperoleh untung dan konsumen tidak dirugikan. Tetapi perlu ada keseimbangan," ujar Tom saat meninjau Pasar Manis, Purwokerto, Selasa (3/5/2016).
Dia mengungkapkan untuk memperoleh keseimbangan,agar keuntungan yang didapat petani dan pedagang tidak memberatkan konsumen, diperlukan adanya sinergi antar instansi terkait.
Bahkan setiap minggunya, aku dia, ada rapat koordinasi antarkementerian yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution.
"Rapat koordinasi itu baik untuk mensinergikan kegiatan ekonomi, dan koordinasi instansi dengan pemerintah daerah, juga dengan sentra-sentra produksi," imbuh dia.
Dia menuturkan koordinasi ini diperlukan untuk mengidentifikasi jumlah persediaan dan permintaan barang-barang kebutuhan pokok jelang puasa dan lebaran. Kata dia, rakor itu juga diperlukan untuk mengidentifikasi penyempitan atau bottle neck.
"Sekarang yang dikerjakan pemerintah adalah koordinasi. Baik antarkementerian, antarinstansi, maupun koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah," papar Tom.
Menurutnya, barang-barang komoditas segar memang sulit untuk distok untuk memenuhi kebutuhan puasa dan lebaran yang masih beberapa bulan lagi. Daging dan telur menjadi komoditas pangan segar yang diakuinya sulit bertahan dalam jangka waktu yang lama.
"Seperti yang sudah dikatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla bahwa yang sulit itu untuk barang-barang yang tak bisa disimpan lama seperti daging, telur dan barang-barang yang segar. Sementara itu, beras dan minyak goreng itu bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama," pungkas Tom.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id