"Jadi untuk kuartal I, industri pengolahan masih terkontraksi. Industri ini masih belum ekspansi, lihat saja impornya. Baru kencang Maret, berarti dia cuma siapkan untuk kuartal II," ujar Direktur Eksekutif Departemen Statistik BI, Hendy Sulistyowati di Gedung BI, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (11/4/2016).
Dirinya menambahkan, kondisi ini sejalan dengan kontraksi kegiatan usaha pada sektor industri pengolahan yang diindikasikan oleh SBT sebesar minus 0,77 persen, lebih rendah dibandingkan SBT periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar minus 0,34 persen.
Berdasarkan komponen pembentuk PMI, lanjut Hendy. kontraksi PMI sektor industri pengolahan disebabkan oleh kontraksi pada seluruh komponen indeks, terutama indeks volume total pesanan dan indeks total jumlah tenaga kerja yang tercatat masing masing sebesar 45,21 persen dan 46,61 persen.
Pada triwulan I-2016, sektor industri pengolahan diindikasi akan mengalami ekspansi sebagaimana tercermin dari PMI sebesar 51,37 persen. Berdasarkan komponen pembentuknya, ekspansi sektor industri pengolahan terutama didorong oleh ekspansi indeks volume produksi dan indeks volume persediaan barang jadi masing-masing sebeser 60,55 persen dan 50,52 persen.
"Kesimpulannya dunia usaha akan lebih baik dibanding 2015, tapi di kuartal I belum. Jadi industri pengolahan memang masih akan turun. Tapi seluruh kegiatan ekonomi menunjukkan lebih baik dibanding kuartal terakhir 2015," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News