Direktur Utama BJB Ahmad Irfan mengatakan, porsi kredit UMKM sekarang ini berada di angka delapan persen terhadap total penyaluran kredit. Ditargetkan angka itu bisa meningkat dan menjadi di angka 10 persen di akhir 2016, sejalan dengan arahan regulator agar porsi kredit UMKM mencapai 10 persen.
"Tahun lalu NPL kita konsolidasi. Tapi sekarang sudah turun. NPL kita turun dari 3,6 persen menjadi di angka 1,94 persen (Juni 2016)," kata Irfan, ditemui selepas dirinya menjadi pembicara dalam sebuah Seminar Nasional, di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta, Kamis (15/9/2016).
Meski tingkat NPL secara keseluruhan mengalami penurunan, namun dirinya tidak memungkiri tingkat NPL UMKM masih terbilang tinggi. Tingginya NPL itu lantaran bisnis UMKM sulit dipetakan dan belum memiliki postur yang lengkap seperti pembukuan, pengemasan produk, dan lain sebagainya.
"Sekarang kita lakukan perbaikan. Ini juga didukung penjaminan. Dengan program, kita perbaiki. Proses kredit kita perbaiki dan IT kita perbaiki. NPL (UMKM) masih tinggi, tapi nanti kita edukasi. Kemudian kita lakukan perbaikan," tegas Irfan.
Lebih lanjut, Irfan menegaskan, BJB siap memacu kinerja penyaluran kredit secara keseluruhan termasuk penyaluran kredit UMKM. Meski situasi dan kondisi ekonomi tengah tidak menentu, namun BJB tidak akan mengubah target pertumbuhan kredit disepanjang 2016 ini.
"Kita tidak akan revisi target (pertumbuhan kredit) kita (di 2016). Target penyaluran kredit kita tetap di kisaran 13 persen sampai dengan 14 persen," pungkas Irfan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id