Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo mengatakan, kinerja perseroan berhasil tumbuh positif di tengah ketidakpastian ekonomi. Bahkan tahun lalu, pertumbuhan otomotif juga dinilai kurang kondusif dibandingkan tahun sebelumnya.
"Hal ini merupakan pencapaian yang membanggakan mengingat pertumbuhan pembiayaan industri di 2016 hanya mencapai 6,67 persen," ujarnya dalam konferensi pers kinerja perseroan 2016 di Hotel All Season, Jakarta Pusat, Rabu 8 Maret 2017.
Dirinya merinci, pembiayaan yang disalurkan MTF terdiri dari pembiayaan retail Rp14,73 triliun, pembiayaan corporate fleet Rp2,21 triliun. Sementara kredit kendaraan bermotor program referral dari nasabah Bank Mandiri sebesar Rp1,64 triliun dan kredit multiguna Rp34,89 triliun.
"Tantangan pelemahan ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat membuat MTF tetap menjalankan manajemen risiko yang ketat dalam proses kredit. Hal ini terlihat dari posisi pembiayaan bermasalah atau Non Performing Loan (NPF) yang dijaga di level aman," jelas dia.
NPF perseroan per 31 Desember 2016 tercatat sebesar 1,49 persen. Tingkat NPF yang terjaga membawa peningkatan laba perusahaan untuk tumbuh 9,1 persen di akhir tahun 2016 dengan mencapai sebesar Rp335 miliar.
"Pertumbuhan laba MTF dicapai sejalan dengan pertumbuhan pendapatan di Desember 2016 yang sebesar Rp1,52 triliun, nail dari posisi Desember 2015 sebesar Rp1,28 triliun. Jadi pertumbuhan lending kita paralel dengan pertumbuhan pendapatan yang pada akhirnya menghasilkan profit bagi perusahaan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News