Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN Kukuh S. Ahmad mengatakan, kunjungan sosialisasi penerapan standardisasi ditujukan kepada industri pulp and paper yang akan menjadi role model BSN. Penerapan SNI bagi perusahaan, menurut Kukuh sangat bermanfaat terutama untuk bersaing di pasar global.
"Kalau produk kita tidak menerapkan standar di era globalisasi ini, akan sulit bersaing. Paling tidak kita harus jeli melihat keunggulan yang dimiliki kompetitor dari luar, misalnya kualitas bagus, kapasitas produksinya yang lebih besar, sumber daya manusianya lebih sedikit, sehingga mereka bisa mengeluarkan produk dengan harga murah. Serta bagaimana cara berproduksi secara efisien, ini yang harus kita pelajari dengan baik," ujar Kukuh dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (9/12/2016).
SNI merupakan satu-satunya standar yang berlaku secara nasional di Indonesia, yang dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN dengan tujuan untuk melindungi masyarakat terkait kesehatan, keselamatan, keamanan, dan lingkungan. Pentingnya penerapan SNI juga karena menyangkut persaingan lokal maupun global, dan harapannya SNI bisa semakin mendorong ke arah itu.
"Saya rasa Pindo Deli Karawang menjadi role model yang sangat baik karena hampir semua standar yang dibutuhkan oleh customer/buyer mereka penuhi. Tidak hanya SNI untuk produknya misalnya Bola Dunia yang sudah lama mendapatkan lisensi SNI, tetapi juga proses lainnya yang mendukung seperti manajemen secara umum dan manajemen lingkungan," tambah dia.
GM Corporate Affairs APP Sinar Mas Yuki Wardhana mengungkapkan Pindo Deli Pulp and Paper Karawang menggunakan bahan baku kayunya hanya dari Hutan Tanaman Industri (HTI).
"Untuk menghasilkan kertas yang berkualitas tinggi, bahan baku yang kami gunakan adalah kayu serat pendek dan kayu serat panjang. Untuk kebutuhan serat pendek diproduksi dari HTI kami, sementara sisanya sebanyak 10 persen serat panjang harus impor dari negara empat musim, seperti Kanada dan Eropa," jelasnya.
Mengingat bahan baku kayu yang mengharuskan impor, standarisasi yang sama turut diterapkan terhadap bahan baku impor. Pindo Deli memberikan persyaratan yang sama kepada produsen, yakni kayu harus berasal dari HTI.
Pasar produk Pindo Deli Karawang sendiri mencakup pemasaran untuk kebutuhan lokal 35 persen dan ekspor 65 persen. "Tujuan negara ekspor di dunia juga didukung kantor pemasaran yang tersebar di 40 kota besar di dunia," pungkas Yuki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News