Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan). (FOTO: Medcom.id/Dian Ihsan)
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (kanan). (FOTO: Medcom.id/Dian Ihsan)

Menteri Airlangga Dorong Lima Sektor di Industri 4.0

Dian Ihsan Siregar • 04 April 2018 15:23
Jakarta: Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan mendorong lima sektor industri pada era industri 4.0. Kelima industri tersebut sangat diminati di ruang lingkup global (dunia).
 
"Kita butuh industri unggulan, kita pamerkan di sini semua. Itu ada tekstil and foodware, elektronik, otomotif, industri kimia, dan industri makanan dan minuman," ungkap‎ Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto, ‎ditemui di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, 4 April 2018.
 
Airlangga menyebutkan sebanyak 84 persen kontribusi ekonomi di dunia, terbanyak datang dari 10 sektor. "Nah yang lima sektor itu masuk dalam 10 sektor tersebut," ungkap dia.

Dia meyakini industri 4.0 akan memberi kemudahan lebih bagi para pelaku usaha. Lantaran, pemerintah bisa mengawasi kegiatan yang dilakukan pelaku usaha hanya dengan melalui smartphone.
 
"Masyarakat sudah mulai bisa melakukan interaksi antara mesin di rumah dengan smartphone bahkan di beberapa rumah. Smartphone bisa untuk CCTV. Jadi sangat mudah," kata dia.
 
Dia menambahkan industri 4.0 ini akan lebih mudah dan efisien dalam menjalankan ekspansi bisnisnya. "Yang pakai solar sel bisa kontrol setiap hari bisa, listrik diproduksi solar panel. Ini akan lebih intens," pungkas dia.
 
Airlangga sebelumnya menyatakan roadmap industri 4.0 sangat menjanjikan untuk membuka lapangan pekerjaan sebanyak 7-19 juta orang hingga 2030. Angka itu ada penambahan baik di sektor manufaktur maupun non-manufaktur sebagai akibat dari permintaan ekspor yang lebih besar.
 
"Dalam mencapai target tersebut, industri nasional‎ perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek penguasaan teknologi yang menjadi penentu daya saingnya," kata Airlangga, ditemui di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu, 4 April 2018.
 
Menurut Airlangga, untuk mendorong ‎tenaga kerja tersebut, ada lima teknologi utama yang menopang industri 4.0, yakni internet of things, artificial intelligence, human-machine interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D printing.
 
Adapun untuk penerapan awal industri 4.0, dia mengaku, Indonesia akan berfokus pada lima sektor manufaktur, terdiri dari industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektronik. Sektor tersebut dipilih setelah melalui evaluasi dampak dan kriteria kelayakan implementasi yang mencakup ukuran PDB dan perdagangan‎.
 
"Lalu juga melihat potensi dampak terhadap industri lain, besaran investasi, serta kecepatan penetrasi pasar," tutur dia.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan