Pembahasan tersebut akan dilakukan Ketua Umum BPP Hipmi Bahlil Lahadalia dan rombongan dalam lawatannya ke Jepang pada 12-16 Februari 2016.
"Ada banyak isu dan peluang yang akan kita jajaki di Jepang. Ada masalah investasi di dalam negeri, perdagangan kedua negara sampai pengembangan UKM," ujar Bahlil, dalam siaran persnya, di Jakarta, Sabtu (13/2/2016).
Bahlil akan memboyong rombongan pengusaha muda yang tergabung di dalam Hipmi ke Jepang, agar pembicaraan kedua pihak dapat langsung melibatkan para pengusaha di kedua negara.
"Kita maunya B to B saja. Biar tidak mengambang, dia butuh apa kita pasok. Kita butuh apa dia pasok. Misalnya begitu," ujar Bahlil.
Dia menambahkan, di Jepang pihaknya akan menemui pelaku usaha dan korporasi global Jepang yakni para pengusaha yang tergabung dalam Kadin Jepang dan Toyota Company.
"Kita akan yakinkan bahwa Jepang tetap akan menjadi mitra strategis pengusaha Indonesia dan perusahaan-perusahaan besar Jepang tidak perlu keluar dari Indonesia dan bila perlu meningkatkan investasinya di Indonesia," ujar Bahlil.
Mesti diakui, ujar Bahlil, belakangan beredar isu kurang sedap dan "memanas" terkait penutupan sejumlah pabrik perusahaan elektronika Jepang di Indonesia. Bahlil meyakinkan iklim investasi di Tanah Air kian membaik sebab pemerintah telah meluncurkan berbagai paket ekonomi dan membangun infrastruktur secara massif.
"Kita akan berupaya meyakinkan bahwa situasi kita sangat kondusif, politik kita stabil, investasi dan perdagangan harus ditingkatkan," ujar Bahlil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News