Mentan Amran Sulaiman saat berkunjung ke Kebumen. (FOTO: MTVN/Nur Azizah)
Mentan Amran Sulaiman saat berkunjung ke Kebumen. (FOTO: MTVN/Nur Azizah)

Jaga Harga Gabah, Mentan Minta Bulog Bekerja Maksimal

Nur Azizah • 02 Maret 2016 10:54
medcom.id, Bantul: Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memastikan ketersediaan beras dipastikan melimpah. Ia memperkirakan, Februari-April 2016 produksi Gabah Kering Giling (GKG) sekitar 31,2 juta ton setara 18,7 juta ton beras.
 
Sedangkan konsumsi beras penduduk Indonesia tidak lebih dari 2,6 juta ton per bulan. Namun, Amran khawatir dengan berlimpahnya GKG, harga jual GKG di level petani merosot jauh.
 
Bulog, lanjut Amran, harus segera turun ke lapangan untuk menyerap Gabah Kering Panen (GKP) minimal 4-5 juta ton beras di saat panen raya.

"Misalnya, harga GKP di Cilacap Rp3.600 sampai Rp3.800, lalu di Ngawi Rp3.600 sampai Rp3.800. Jangan sampai di bawah harga itu," ungkap lulusan Universitas Hasanuddin itu di Bantul, Yogyakarta, Rabu (2/3/2016).
 
Sementara menurut Pakar Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Rizal E Halim mengatakan, untuk menjaga harga gabah di level petani, Bulog sebagai penyanggah harus berfungsi secara maksimal.
 
Ia melanjutkan, pemerintah harus mengambil langkah cepat terkait rendahnya harga Bulog di level petani. Rizal mengatakan, bila rantai distribusi ingin dipangkas, maka harus ada institusi yang mewakili pemerintah untuk menjalankan fungsi distribusi yang mampu dengan cepat menyerap gabah hasil panen petani.
 
"Namun kadang prosedural yang rumit jadi masalah. Terkait Bulog, sangat dibutuhkan dukungan Kementerian BUMN dan Mendag bahkan presiden untuk ikut memberikan penekanan," kata Rizal beberapa waktu lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan