"Target produksi itu memang tinggi dibandingkan dari realisasi 5.705 ton di 2014," kata Kepala Sub Bagian Program Dinas Pertanian Sumut Marino, seperti dikutip dari Antara, di Medan, Senin (28/12/2015).
Dia menjelaskan, target produksi kedelai di Sumut pada 2015 termasuk yang terbesar di Sumatera seperti Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat. Riau hanya ditargetkan sebanyak 5.653 ton dari luas panen 5.234 ha. Adapun Sumatera Barat (Sumbar) dan Kepulauan Riau lebih kecil lagi atau masing-masing 969,54 ton dan 18,36 ton.
Marino mengakui, target pemerintah yang naik cukup signifikan hingga 2017 membuat Sumut harus kerja keras. Pada 2016 dan 2017 produksi kedelai Sumut ditargetkan masing-masing sudah mencapai 15.894 ton dan 16.569 ton.
"Sumut hingga saat ini belum bisa memenuhi kebutuhan daerah yang sekitar 58.142 ton per tahun sehingga memang perlu kerja keras," ungkapnya.
Ia menilai, kerja keras memang diperlukan. Apalagi, selain untuk memenuhi kebutuhan daerah sendiri, Sumut juga diharapkan pemerintah bisa menyumbang keperluan nasional terkait program swasembada pangan Presiden pada 2017.
Lebih lanjut, Marino menambahkan, Nias Selatan masih diandalkan menjadi salah satu produsen terbesar kedelai di Sumut. Hingga semester I-2015, produksi kedelai Nias Selatan sudah mencapai 650 ton dari 3.430 ton total produksi Sumut.
"Selain Nias Selatan, produsen kedelai di Sumut adalah Serdang bedagai dan Deliserdang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News