Head of Customer Service Airbus Asia Pasific, Bruno Bousquet mengakui pihaknya tengah berupaya untuk memperluas jangkauan bisnis dan pasar di kawasan Asia Pasifik. GMF dianggap sebagai partner bisnis terbaik Airbus karena menguasai pasar perawatan dan perbaikan komponen pesawat di Indonesia.
"Kapabilitas GMF sangat kompetitif di pasar dan Airbus sangat kuat di Indonesia. Dengan mengembangkan (lini bisnis) perbaikan komponen (pesawat) dengan GMF, kami berharap bisa berkembang di masa depan," ujar Bruno di kantor GMF AeroAsia, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, 2 April 2019.
Direktur Bisnis dan Base Operation GMF AeroAsia, Tazar Marta Kurniawan menambahkan, kerja sama ini akan mengurangi biaya logistik perbaikan pesawat. Kebanyakan dalam transaksi jual beli pesawat, Airbus sekaligus mendapat paket kerja sama untuk perbaikan dan perawatan.
Sebelum menggandeng GMF, Airbus memperbaiki dan merawat komponen pesawat yang digunakan maskapai penerbangan di kawasan Asia Pasifik ke Eropa. Kondisi tersebut membuat Airbus mengeluarkan kocek lebih.
"Untuk customer di region ini (Asia Pasific), komponennya tidak perlu dikirim ke Eropa kalau rusak, cukup di sini. Ini menghemat biaya logistik," bebernya.
Menurutnya, penurunan biaya logistik dari kerja sama Airbus-GMF bisa mencapai 20 persen. "Sekitar 20 persen, itu basic kita punya kompetitif dibandingkan yang lain. Jadi lebih murah juga logistiknya," urainya.
Tazar juga mengklaim, secara kompetitif perusahaanya lebih unggul dibandingkan dengan perusahaan sejenis yang berada di kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Singapura.
"Competitive advantage pasarnya ada di sini dan perawatannya ada di sini. Jadi kalau kita compare, Malaysia dan Singapura, jauh lah. Potensi kita jauh, competitive advantage kita dalam jangka depan itu masih sangat memadai," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News