"Pada saat ini masih tahap book building, kita harapkan bisa terbit di 15 Desember 2015. NCD sebesar Rp1 triliun," ungkap Wan, saat ditemui Public Expose perseroan di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Senin (7/12/2015).
Menurut Wan, perseroan memilih menerbitkan NCD ketimbang obligasi, karena waktu NCD yang cepat. Oleh karenanya, perseroan tidak takut ketika ekonomi bergejolak, dan bunga NCD tidak fluktuatif dengan cepat.
"Waktu NCD short term 6-18 bulan, kita harapkan Rp1 triliun. Ketimbang obligasi yang long term, kita pilih NCD," sebut dia.
Dana hasil penerbitan NCD, sebut dia, perseroan akan gunakan untuk pembiayaan di sektor konsumer dan usaha mikro kecil dan menegah (UMKM), yang arahnya akan ditujukan untuk ekspansi kredit ke dua sektor tersebut.
Demi merealisasikan langkah itu, bank yang berasal dari negeri Jiran, Malaysia ini telah menunjuk beberapa arranger, seperti BCA Securitas, Mandiri Sekuritas, dan CIMB Securities Indonesia.
"Kita telah pilih dan dibantu oleh BCA Sekuritas, Mandiri Sekuritas dan CIMB securities," terang Wan.
Sebagai informasi, NCD adalah salah satu produk simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Mekanisme penerbitan sertifikat deposito relatif sama dengan deposito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News