Para Board of Directors dan Board of Management Bank Danamon Indonesia berfoto bersama usai paparan kinerja full year 2016 (Foto: dokumentasi Bank Danamon)
Para Board of Directors dan Board of Management Bank Danamon Indonesia berfoto bersama usai paparan kinerja full year 2016 (Foto: dokumentasi Bank Danamon)

Laba Bersih Setelah Pajak Danamon Tumbuh 12% di 2016

Angga Bratadharma • 02 Maret 2017 10:12
medcom.id, Jakarta: PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) membukukan laba bersih sebelum pajak (NPBT) sebesar Rp4,5 triliun di 2016 atau tumbuh 39 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pada pendapatan nonbunga, disiplin dalam pengelolaan pengeluaran operasional, dan penurunan biaya kredit.
 
Dikutip dari siaran persnya, Kamis 2 Maret 2017, di tengah tren pertumbuhan positif oleh hampir seluruh bisnis Danamon, kinerja perbankan mikro tetap tertekan. Tanpa memperhitungkan perbankan mikro, NPBT Danamon akan naik ke Rp 5,2 triliun. Manajemen Danamon sedang menerapkan strategi untuk memulihkan bisnis mikro, termasuk rasionalisasi jaringan.
 
Rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio) tercatat membaik, yaitu sebesar 48,8 persen di 2016 dibandingkan dengan 52,0 persen di tahun sebelumnya. Sedangkan biaya operasional turun empat persen menjadi Rp8,6 triliun.

Sementara itu, biaya kredit tercatat pada Rp4,4 triliun atau mengalami perbaikan 12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba bersih setelah pajak (NPAT) Danamon mengalami pertumbuhan sebanyak 12 persen menjadi Rp 2,7 triliun.
 
Pertumbuhan pada portofolio UKM, Wholesale dan Mortgage Konsumer Danamon membukukan pertumbuhan dua digit pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Wholesale, dan Mortgage Konsumer.
 
Portofolio wholesale terdiri dari perbankan korporasi, komersial dan institusi keuangan, tumbuh 11 persen menjadi Rp37,4 triliun. Kredit pada segmen UKM tumbuh 10 persen menjadi Rp24,7 triliun. Secara bersamaan, Mortgage konsumer juga tumbuh 21 persen menjadi Rp4,4 triliun.
 
Total portofolio kredit dan trade finance turun dua persen menjadi Rp127,3 triliun pada 2016 dari Rp129,5 triliun dari akhir 2015. Kredit kepada segmen mikro melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) turun 30 perse menjadi Rp10,2 triliun karena kompetisi dan permintaan yang menurun.
 
Pembiayaan Adira Finance turun lima persen di 2016 jadi Rp44,4 triliun. Namun, produktivitas menunjukkan peningkatan di mana pembiayaan Adira Finance tumbuh dua persen pada kuartal keempat. Tren positif ini terjadi di tengah lemahnya penjualan di industri kendaraan baru untuk roda dua dan roda empat komersial, masing-masing turun delapan persen dan 29 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan