Laba yang susut 12 persen berdampak besar bagi posisi pendapatan per Juni 2016. Pendapatan turun 5 persen, dari Rp92,50 triliun menjadi Rp88,20 triliun per semester I-2016. Laba bersih per saham pun turun, dari Rp199 per saham menjadi Rp176 per saham.
Dalam rilis yang diterbitkan Kamis, 28 Juli 2016, Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto menerangkan, grup Astra mengalami penurunan pendapatan bersih di sektor alat berat dan pertambangan serta agribisnis, sementara kontribusi pendapatan bersih dari Toyota sales operation juga menurun setelah restrukturisasi model distribusi dua tingkat (two-tiered) berlaku efektif pada awal tahun ini.
Laba bersih Astra semester pertama menurun, meski adanya kenaikan keuntungan pada sektor otomotif dari peluncuran produk baru. Hal ini disebabkan oleh pelemahan harga komoditas yang berpengaruh negatif terhadap sektor alat berat, kontraktor pertambangan serta operasional agribisnis dan kenaikan signifikan pada provisi kerugian atas pinjaman yang diberikan pada Permata Bank yang berujung terhadap menurunnya kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan.
"Tantangan pada semester pertama tahun ini yang berasal dari pelemahan harga komoditas dan permintaan terhadap alat berat, penurunan volume bisnis kontraktor pertambangan dan peningkatan kredit bermasalah di Permata Bank masih akan dirasakan hingga akhir tahun. Kendati demikian, kami berharap kinerja dari bisnis pembiayaan konsumen dan otomotif masih solid, ” ujar Prijono.
Laba bersih dari Grup bisnis otomotif naik 13 persen menjadi Rp3,9 triliun. Secara keseluruhan, penjualan otomotif sedikit meningkat pada sepanjang periode ini dan sebagian besar karena peluncuran model baru yang turut berdampak positif terhadap marjin keuntungan.
Penjualan mobil secara nasional meningkat sebesar satu persen menjadi 532.000 unit. Penjualan nasional mobil Astra naik sebesar empat persen menjadi 273.000 unit, yang menyebabkan peningkatan pangsa pasar dari 50 persen menjadi 51 persen. Grup telah meluncurkan enam model baru dan lima model revamped selama periode ini.
Tingkat laba jasa keuangan Grup menurun sebesar 40 persen menjadi Rp1,3 triliun. Kenaikan laba bersih PT Federal International Finance (FIF) dan PT Toyota Astra Financial Services (TAFS) diimbangi oleh penurunan kontribusi dari sektor bisnis jasa keuangan lainnya, terutamanya Permata Bank yang mencatat kerugian akibat peningkatan signifikan pada kerugian atas pinjaman yang diberikan.
Laba bersih dari segmen alat berat dan pertambangan menurun sebesar 45 persen menjadi Rp1,1 triliun. PT United Tractors Tbk (UT), yang 59,5 persen sahamnya dimiliki oleh Perseroan, melaporkan laba bersih sebesar Rp1,9 triliun, turun 46 persen. Keadaan itu memperlihatkan penurunan volume bisnis dan pengaruh dari penguatan rupiah terhadap aset berdenominasi USD.
"Laba bersih dari segmen agribisnis meningkat 78 persen menjadi Rp631 miliar. Segmen infrastruktur, logistik dan lainnya meningkat sebesar 156 persen menjadi Rp174 miliar. Sedangkan laba bersih dari segmen teknologi informasi turun sebesar 3 persen menjadi Rp73 miliar," pungkas Prijono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id