Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Srie Agustina menjelaskan, terkereknya harga bawang putih lebih disebabkan oleh stok di gudang importir sedang mengalami kekosongan.
"Setelah kita cek, di gudang importir stoknya menipis. Karena panennya baru selesai di Tiongkok. Kita kan impor dari Tiongkok," ujar Srie ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jalan MI Ridwan Rais No 5, Jakarta Pusat, Kamis (30/4/2015).
Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara dengan ketergantungan impor bawang putih yang cukup besar. Dijelaskan Srie, hal ini karena produk bawang putih dalam negeri tak sesuai standar dan hanya cocok untuk jamu dan obat-obatan.
"Hampir 95 persen produk bawang putih di Indonesia berasal dari luar negeri. Ini karena varietas bawang putih lokal itu kecil dan hanya buat jamu serta obat-obatan," papar dia.
Meskipun demikian, Srie meyakini saat menjelang puasa nanti harga bawang putih kembali stabil. Hal ini lantaran produk bawang putih dari Tiongkok bisa kembali diimpor oleh Indonesia.
"Tetapi mudah-mudahan jelang puasa harga akan stabil kembali. Yang lain enggak ada masalah (kenaikan harga) Insya Allah," pungkas Srie.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News