"Lima provinsi terbesar penyumbang ekspor, nomor satu adalah Jawa Barat dengan USD4,16 miliar. Terbanyak yang diekspor adalah ban kendaraan bermotor. Kedua CPO (Crude Palm Oil/minyak kelapa sawit mentah), kemudian printer dan copier," ungkap Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Dr Sutomo No 6-8, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Senin (16/3/2013).
Suryamin menjelaskan, saat ini industri pengolahan karet sedang maju pesat sehingga memacu produksi ban kendaraan bermotor. Jawa Barat sendiri merupakan basis produksi kendaraan bermotor, sehingga berkontribusi besar terhadap ekspor di daerah tersebut.
Suryamin melanjutkan, provinsi kedua yang memberi sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional adalah Kalimantan Timur. Provinsi yang beribukota Samarinda ini menghasilkan nilai ekspor sebesar USD3,50 miliar dengan kontribusi ekspor sebanyak 13,65 persen.
"Meski terjadi penurunan 9 persen secara tahunan, nilai ekspor Kalimantan Timur ini peringkat kedua setelah Jawa Barat dengan produksi terbesarnya yakni LNG (Liquefied Natural Gas/gas alam cair) dan batubara," tukas dia.
Kemudian, lanjut Suryamin, yang menduduki provinsi ketiga sebagai provinsi dengan penyumbang ekspor tebesar adalah Jawa Timur. Provinsi dengan makanan khas rawon dan rujak petis ini berhasil menyumbang ekspor sebesar USD3,23 miliar.
Produk penyumbang ekspor terbesar Jawa Timur adalah perhiasan, baik emas maupun batu akik dengan nilai mencapai USD430 juta. Selain itu, ekspor perak sebanyak USD812 juta membuat kontribusi ekspor Jawa Timur terhadap nasional sebesar 12,61 persen.
"Ketiganya (provinsi) memberikan kontribusi hingga mencapai 42,47 persen dari seluruh ekspor nasional," pungkas Suryamin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
