Diskusi pelabuhan Cilamaya -- FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti
Diskusi pelabuhan Cilamaya -- FOTO: MTVN/Annisa Ayu Artanti

Pelabuhan Perlu Dibangun, Tapi Tidak di Cilamaya

Annisa ayu artanti • 10 Maret 2015 16:47
medcom.id, Jakarta: Ketua Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika, mengakui pentingnya pembangunan sebuah pelabuhan. Namun, harus tetap melihat apakah bersinergi dengan kondisi suatu daerah.
 
"Antara pembangunan pelabuhan dan daerah ini harusnya bersinergi, jangan merugikan satu sama lain," tegas Wardaya, dalam diskusi Pelabuhan Cilamaya Punya Siapa?, di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Selasa (10/3/2015).
 
Pembangunan pelabuhan tersebut terkait dengan ramainya pro kontra pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Wardaya menjelaskan, dampak yang terjadi jika Pelabuhan Cilamaya tersebut tetap dibangun, maka wilayah lepas pantai Karawang, Jawa Barat memiliki kegiatan offshore yang sangat sibuk.

"Di sana ada kegiatan offshore yang sangat sibuk. Ada perusahaan CNOOC dan Pertamina ONWJ yang menghasilkan 40 ribu barel per hari. Dewasa ini untuk mencari lima ribu (barel) per hari saja susah," bebernya.
 
Lebih lanjut dirinya juga memperhitungkan, di wilayah tersebut menghasilkan gas sebesar 200 mmscfd atau berkisar 200 juta kaki kubik per hari.
 
"Bila dibuat pabrik pupuk yang memerlukan gas 50 mmscfd, bisa membangun empat pabrik pupuk sekaligus," cetusnya.
 
Ia pun menekankan, kegiatan perminyakan yang ada di daerah itu sudah ada sejak 1967. "Pelabuhan perlu dibangun, tapi tidak di Cilamaya," tutupnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan