"Kami berharap ada kenaikan jumlah penumpang pada libur sekolah nanti, tetapi melihat kondisi yang sudah-sudah setiap libur sekolah tidak ada peningkatan jumlah penumpang yang signifikan," kata Wakil Ketua Organisasi Organda Jateng Dedi Sudiardi, di Semarang, Rabu (6/5/2015).
Menurutnya, kalaupun ada peningkatan jumlah penumpang tidak lebih dari 10 persen. Banyak dari masyarakat yang ingin melakukan perjalanan liburan memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi.
Secara keseluruhan, sepanjang tahun ini puncak terjadinya peningkatan jumlah penumpang hanya terjadi menjelang Lebaran. Biasanya, pada jelang Lebaran pihak Organda menambah armada khusus untuk arus mudik.
"Untuk arus mudik tahun ini kami belum mempersipkan berapa armada yang akan dibutuhkan, dalam waktu dekat ini kami akan melakukan rapat dengan seluruh anggota Organda Jateng mengenai persiapan armada untuk arus mudik Lebaran mendatang," ucapnya.
Sementara itu, mengenai infrastruktur pihaknya berharap pemerintah segera memperbaiki jalan-jalan maupun jembatan yang rusak. Dengan demikian, perjalanan pada libur sekolah maupun Lebaran mendatang bisa lancar tanpa hambatan.
"Jangan seperti tahun lalu yaitu pada saat arus mudik justru masih banyak jalan dan jembatan yang rusak dan dalam proses perbaikan. Dengan demikian, perjalanan sangat terganggu," cetus dia.
Menurutnya, ketika jalan terhambat akibat perbaikan jalan maka tidak hanya merugikan masyarakat atau penumpang karena perjalanan menjadi lebih lama tetapi juga merugikan pemilik angkutan umum. "Ketika melewati jalan macet kami tidak bisa begitu saja mematikan mesin kendaraan untuk menghemat bahan bakar karena akan berdampak pada rusaknya mesin. Tetapi kalau mesin hidup terus dan jalan macet panjang maka meningkatkan biaya operasional," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News