Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi/ANT/M AGUNG RAJASA.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi/ANT/M AGUNG RAJASA.

Harga Karet di Petani hanya Rp5.000 per Kilogram

Husen Miftahudin • 09 Mei 2014 17:05
medcom.id, Jakarta: Harga karet di tingkat petani saat ini menyentuh angka rendah, Rp5.000 - Rp6.000 per kilogram. Tingkat harga itu berada jauh dibawah harga karet dunia yang saat ini sebesar 1,6 dolar AS per kilogram atau setara dengan Rp18 ribu per kilogram (dengan kurs Rp11.500 per dolar AS).
 
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, itu terjadi karena kualitas dan kebersihan karet yang dihasilkan oleh petani rendah.
 
"Karet kita dikenal kotor, sehingga didiskon. Kalau kualitasnya ditingkatkan 20 persen-30 persen saja, peningkatan harga di petani bisa mencapai harga Rp 10 ribu per kg," kata Bayu saat ditemui usai salat Jumat di Kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2014).

Menurut Bayu, ada tiga hal yang harus dilakukan agar petani Indonesia tidak menerima harga karet dibawah harga pasaran dunia. Pertama, Indonesia harus mengusulkan agar ITRC (International Tripartite Rubber Committee/Corporation) dikembangkan menjadi Asean Rubber Committee/Corporation.
 
Kedua, lanjut Bayu, Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk menggenjot produksi karet rakyat Indonesia. Sebab, lebih 95 persen karet alam dihasilkan oleh petani kecil dan perkebunan rakyat. Ketiga, meningkatkan kualitas karet Indonesia agar dapat diterima dunia.
 
"Dengan tiga langkah tersebut, selain mendapatkan harga pasaran karet dunia,, karet rakyat Indonesia juga dapat dijadikan sebagai basis produksi karet dunia," tutur Bayu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan