Hal itu dikatakan Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa lain Kementerian BUMN, Gatot Trihargo dengan alasan pemerintah tahun ini akan fokus dalam pembentukan holding pembentukan holding lain selain asuransi dan perbankan.
"Belum (holding asuransi) jadi bukan target tahun ini," kata Gatot kepada Medcom.id, Rabu, 15 Agustus 2018.
Tahun ini, kata Gatot yang akan di dorong oleh pemerintah adalah holding BUMN jalan tol yang dipimpin oleh PT Hutama Karya (Persero) dan holding BUMN perumahan yang dipimpin oleh Perum Perumnas.
"Tahun ini dua holding itu yang di dorong (tol dan perumahan) karena kita perlu pendanaan. Perlu penguatan untuk meleverage keduanya," jelas dia.
Sementara untuk holding BUMN perbankan, Gatot menaksir, proses pembentukan paling cepat dilakukan akhir tahun ini setelah dua holding yang menjadi prioritas tahun ini terbentuk.
"Kalau dua ini sudah jadi baru perbankan. Kalau holding tol perumahan selesai tahun ini, akhir tahun holding perbankan (baru mulai). Jadi kita fokus di dua dulu," ucap dia.
Pemerintah mendorong pembentukan holding BUMN jalan tol dan perumahan lantaran perlu meleverage potensi dua sektor tersebut. Melalui holding BUMN pemerintah tidak perlu menyuntikan dana melalui Penanaman Modal Negara (PMN) lagi.
"Karena kita sudah banyak bangun tapi bagaimana kita mengemas untuk kemudian kedepan karena banyak jalan tol yang dibangun jadi dananya bergulir gitu. Supaya kita meleverage. Kalau dengan holding dananya gak perlu PNM," tutup dia.
Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian BUMN menargetkan holding asuransi terbentuk setelah holding migas yaitu pada semester II-2018. Sementara untuk holding perbankan, pemerintah sudah melakukan focus group discussion (FGD) dan diharapkan rampung pertengahan semester II tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News