Ketua Umum REI Eddy Hussy mengaku REI menyambut baik penurunan BI rate tersebut, karena sedikit banyak memiliki pengaruh bagi pertumbuhan industri properti. Namun, penurunan BI rate seharusnya direspons cepat oleh perbankan dengan menurunkan suku bunganya ke level yang lebih rendah lagi.
"Agar industri properti dapat tumbuh lebih baik lagi. Kami masih tetap berharap bunga bank bisa turun lagi, karena kita tahu properti itu membutuhkan biaya yang besar dalam jangka panjang. Apalagi kalau kita bicara KPR, itukan kreditnya di atas lima tahun," jelasnya, ditemui di kawasan SCBD Sudirman, Jakarta, Senin (18/1/2016).
Eddy menilai, jika perbankan tidak merespons dengan cepat kebijakan BI rate maka ditakutkan kondisi ini akan memberatkan masyarakat, khususnya dalam membeli properti. Sudah sewajarnya suku bunga perbankan bisa diturunkan menyesuaikan penurunan tingkat suku bunga acuan atau BI rate.
Dengan suku bunga bank yang rendah maka tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih bergairah sepanjang 2016 ini. "Jadi harapan kami bunga bank bisa turun lagi, karena ini juga bisa dorong pertumbuhan ekonomi. Ekonomi tumbuh maka bisa meningkatkan lapangan pekerjaan yang lebih tinggi juga," pungkas Eddy.
Sebelumnya, BI akhirnya menurunkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7,25 persen atau turun 25 basis poin. Selain itu, dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan, BI juga menurunkan lending facility pada level 7,75 persen dan suku bunga deposit facility sebesar 5,25 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id